Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) menyiapkan strategi untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini. Selain meluncurkan proyek baru, DILD saat ini fokus mengambangkan proyek-proyek berjalan (existing).
Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia V. Rustandi mengatakan, di tahun 2023 ini DILD fokus melakukan pengembangan terhadap proyek-proyek berjalan (existing), khususnya di segmen landed residential dan kawasan industri.
Selain itu, DILD juga berfokus meningkatkan penjualan stok-stok yang masih ada, terutama untuk unit apartemen siap huni.
“Kami terus fokus meningkatkan penjualan stok unit atau inventori dari proyek existing seperti Regatta, The Hamilton, Fifty Seven Promenade, dan SQ Res serta di Surabaya, yaitu Apartemen Praxis, The Rosebay, dan Spazio Tower,” kata Theresia, kepada Kontan.co.id, Kamis (7/9).
Baca Juga: Penjualan Properti Mixed Use dan High Rise Dongkrak Kinerja Intiland Development
Sementara itu, untuk proyek baru, DILD fokus mengembangkan klaster-klaster baru di beberapa proyek kawasan perumahan. Baru-baru ini anak perusahaan Intiland Development, PT Sinar Puspapersada bersama Mitbana meluncurkan Green Bestari Park, kawasan terpadu dan Transit Oriented Development (TOD) seluas 51 ha di Tangerang.
Green Bestari Park sendiri akan dibangun dalam tiga tahap. Theresia bilang, untuk tahap pertama (14 ha) akan dibangun klaster perumahan, area ritel, pusat F&B, dan clubhouse baru untuk para penghuni.
Kemudian tahap selanjutnya mencakup pengembangan hunian, taman kota, area komersial, dan TOD yang terintegrasi dengan stasiun MRT Balaraja - Cikarang di jalur MRT Timur-Barat.
Theresia menyebutkan, seiring dengan strategi yang dijalankan, DILD juga selalu mengeksplorasi tren permintaan pasar. Hal ini dilakukan agar DILD dapat terus mengembangkan properti yang relevan dengan kebutuhan dan selera konsumen.
Seperti pengembangan proyek properti berkonsep TOD misalnya, dihadirkan DILD untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap hunian yang strategis, sehingga dapat membantu mengatasasi masalah kemacetan lalulintas sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
“Kami berusaha berkontribusi dalam mengatasi tantangan ini dengan merancang properti yang berbasis TOD. Pendekatan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang ingin bergerak dengan cepat, sehingga menghemat waktu dan tenaga,” sebutnya.
Untuk memaksimalkan agenda bisnisnya tahun ini, DILD menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1 triliun. Namun sayang, Theresia tak memerinci sudah berapa % serapan capex tersebut hingga kini.
Adapun, penggunaan dana capex tahun ini untuk pengembangan proyek yang masih fokus pada mixed use & high rise, landed housing, dan industrial estate, antara lain SQ Res, Talaga Bestari, Serenia Hills, dan Graha Natura.
Baca Juga: Marketing Sales Emiten Properti: SMRA, CTRA dan MTLA Kompak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News