Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), emiten produsen suku cadang otomotif dan mesin industri mengatakan tahun ini akan mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 150 miliar.
“Anggaran untuk annual capex yang disiapkan tahun 2024 adalah sekitar Rp 150 miliar. Peruntukannya lebih ke maintenance capex, seperti untuk line-balancing, pembelian mould, peremajaan mesin sampai dengan otomatisasi,” ungkap Ang Andri Pribadi selaku Chief Financial Officer SMSM kepada Kontan, Senin (29/04).
Ang menambahkan perseroan juga akan lebih berfokus pada pasar aftermarket atau replacement dan heavy duty application di tahun ini.
Lebih lanjut, SMSM juga menargetkan peningkatan penjualan dan laba bersih sebesar masing-masing 8% dan 10% pada 2024. Dimana target yang ditetapkan ini optimistis dapat dicapai, kendati pihaknya mengakui adanya penjualan ekspor yang cukup menantang.
Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Selalu Ikuti Tren dan Kebutuhan Pelanggan
Hal ini mengingat mayoritas penjualan SMSM ditujukan ke pasar ekspor sehingga gejolak geopolitik berpotensi mempengaruhi penjualan ekspor SMSM.
SMSM masih akan tetap berfokus pada produk utama yaitu filter dan radiator mengingat potensi marketnya masih besar terutama di pasar global. Saat ini porsi penjualan ekspor sekitar 60% dan dalam negeri sekitar 40% dari total penjualan.
Kemudian, saat ditanya apakah pihaknya ada rencana bekerjasama dengan produsen mobil listrik asal China Build Your Dreams (BYD) atau Neta Auto Indonesia (NETA). Ang mengatakan perseroan belum ada tahapan ke arah kerjasama.
“Saat ini Perseroan belum ada ekspansi dengan dealer mobil China seperti BYD, Neta atau yang lain. Lebih lanjut, saat ini Perseroan melakukan study untuk mempersiapkan replacement part untuk part-part yang mempunyai possibility untuk di-develop,” katanya.
Baca Juga: Mitra Pack (PTMP) Targetkan Pendapatan Rp 160,64 Miliar pada Tahun Ini
Namun, Ang menambahkan pihaknya menilai masuknya produsen mobil China bahkan hingga mendirikan dealer di Indonesia adalah langkah positif yang akan berpengaruh pada industri mobil khususnya replacement.
“Dengan masuknya dealer China merupakan hal yang positif karena akan menambah populasi kendaraan, dimana dalam jangka panjang akan menjadi potensi market Perseroan yaitu di replacement atau aftermarket,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News