Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen komponen, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yakin bisa meneruskan tren kinerja positifnya hingga akhir tahun 2022.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2022 lalu penjualan neto SMSM tumbuh 21,48% (yoy) menjadi Rp 1,17 triliun. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMSM naik 17,31% (yoy) menjadi Rp 187,81 miliar di periode yang sama.
Chief Financial Officer Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi menyampaikan, faktor pendorong kinerja SMSM di kuartal pertama lalu adalah peningkatan permintaan produk baik dari pasar lokal maupun overseas. Hal ini sejalan pula dengan pemulihan aktivitas atau mobilitas masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Simak jadwal pembagian dividen interim Selamat Sempurna (SMSM)
Manajemen SMSM memproyeksikan kinerja keuangan di kuartal kedua dan seterusnya masih akan tumbuh baik. Namun, kelangsungan bisnis SMSM dalam beberapa bulan ke depan masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait pandemi dan perkembangan konflik Rusia-Ukraina.
“Target pertumbuhan penjualan 10% masih bisa kami capai, walau sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global sebagai dampak dari konflik Rusia-Ukraina,” terang dia, Rabu (11/5).
Ia menambahkan, pihaknya fokus melakukan kerja sama dengan distributor baik dengan pelanggan di dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka pengembangan pasar. SMSM juga terus berupaya memenuhi permintaan secara tepat waktu dan melakukan efisiensi produksi agar harga produk SMSM tetap kompetitif.
Terkait dengan penjualan ekspor, Manajemen SMSM memastikan akan lebih fokus pada penetrasi pasar yang telah ada, atau dengan kata lain perusahaan ini belum berencana menambah negara tujuan ekspor baru. Sejauh ini, SMSM mengekspor produk ke negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Australia, Rusia, Malaysia, dan Thailand.
Andri juga mengonfirmasi, hingga kuartal I-2022, SMSM telah merealisasikan penggunaan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 25 miliar dari total capex perusahaan di tahun ini sebesar Rp 100 miliar. “Capex kami bersifat maintenance capex yang digunakan untuk penambahan, penggantian, sampai dengan otomatisasi mesin,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News