Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) optimistis bisa membukukan profit tahun ini. Perusahaan manufaktur perangkat home appliances, comfortable goods, medical equipments itu menargetkan, perusahaan bisa mengantongi laba bersih Rp 45 miliar di tahun 2023.
Target tersebut bakal ditopang dengan target kenaikan pendapatan 243,31% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 475,94 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 1,63 triliun di tahun 2023.
“Kami sangat optimistis untuk tahun ini,” ujar , Direktur Operasi SCNP, Rony Tansen dalam acara public expose pada Rabu (17/5).
Baca Juga: Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) Siapkan Capex Rp 80 Miliar untuk Tahun Ini
Sebelumnya, SCNP membukukan rugi di tahun 2022. Laporan keuangan tahunan perusahaan menunjukkan, rugi bersih tahun berjalan SCNP mencapai Rp 5,15 miliar di tahun 2022, sementara rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 7,43 miliar.
Ini setelah penjualan SCNP menyusut 8,98% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 522,92 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 475,94 miliar di tahun 2022. Kondisi pasar yang masih belum kondusif akibat efek pandemi Covid-19, menurut evaluasi manajemen, menjadi penyebab penurunan kinerja tersebut.
Menurut Direktur Keuangan SCNP, Djamarwie, sebagian besar target penjualan SCNP di tahun 2023 bakal ditopang oleh penjualan ekspor dengan porsi kontribusi sekitar 69%.
Catatan saja, anak usaha SCNP, yakni PT Selaras Donlim Indonesia (SDI), telah mengantongi MoU pengayaan vacum cleaner dengan brand asal Amerika Serikat (AS), yaitu Bissel. Untuk itu, kalau tidak ada aral melintang, SCNP bakal memasok vacum cleaner ke AS untuk brand Bissel.
Selain memacu ekspor, SCNP juga berstrategi memacu penjualan domestik untuk mengejar target penjualan. Di samping mencuil peluang pasar dari model bisnis OEM untuk brand ternama seperti Philips, Turbo, Sharp, Ace, dan brand lainnya, SCNP juga meluncurkan produk anyar untuk memacu penjualan domestik, yaitu Non-Invasive Vascular Analyzer alias NIVA.
Alat pendeteksi dini penyakit kardiovaskular tersebut ditargetkan dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan dan dapat menutup kerugian perusahaan. Sejauh ini, sebanyak 50 unit NIVA sudah siap dijual pada Mei 2023 ini. SCNP berencana memproduksi 100 unit NIVA lainnya di bulan Juni 2023.
Target pasar NIVA menyasar sejumlah segmen, termasuk pemerintah dan swasta di domestik, serta tidak menutup kemungkinan juga pasar ekspor. Hanya saja, penjualan NIVA sementara ini bakal diprioritaskan untuk memenuhi permintaan di dalam negeri terlebih dahulu.
“Target kami yang pasti adalah pemerintah yang bisa menjangkau lebih jauh. Contohnya Dinas Kesehatan. Di bawah mereka kan ada namanya puskesmas, kira-kira itu satu dinas itu bisa punya 30-40 puskesmas,” ujar Djamarwie.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023, kinerja SCNP sudah mulai membaik pada sisi top line. Tercatat, penjualan bersih SCNP mengalami kenaikan 27,77% yoy dari semula Rp 121,92 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 155,79 miliar di kuartal I 2023.
Hanya saja, SCNP masih membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,28 miliar di kuartal I 2023. Jumlah tersebut naik 292,39% dibanding rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode kuartal I 2022 yang berjumlah Rp 1,09 miliar.
Menurut Direktur Keuangan SCNP Djamarwie, hal ini lantaran persoalan biaya di anak perusahaan baru, yaitu PT Selaras Donilm PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) yang belum efisien di 3 bulan pertama 2023.
“Kita harapkan sesudah bulan 3 dan seterusnya di tahun 2023 kita bisa mencapai hasil yang lebih maksimal, sehingga secara biaya akan lebih kecil,” ujar Djamarwie di acara yang sama. “Pencapaian 3 bulan pertama masih belum maksimal,” imbuhnya lagi.
Baca Juga: SCNP Jalin Kerjasama dengan SMDI dan AJN Distribusikan NIVA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News