kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seleksi Mitra Strategis, Begini Jadwal Pembangunan Smelter Nikel Central Omega (DKFT)


Jumat, 22 Juli 2022 / 18:06 WIB
Seleksi Mitra Strategis, Begini Jadwal Pembangunan Smelter Nikel Central Omega (DKFT)
ILUSTRASI. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sedang menyeleksi mitra strategis untuk proyek Smelter Feronikel (FeNi) Tahap II.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sedang dalam proses menyeleksi mitra strategis untuk proyek Smelter Feronikel (FeNi) Tahap II di Kabupaten Morowali Utara. Smelter yang akan memakan dana US$ 500 juta ini diharapkan bisa mulai commissioning (uji coba) di 2026 mendatang. 

Direktur Central Omega Resoruces, Andi Jaya menjelaskan, saat ini pihaknya sedang dalam proses seleksi calon mitra strategis karena pembangunan smelter tidak bisa dilakukan sendiri oleh DKFT. 

Maklum saja, sejak awal Central Omega Resources memang fokus bergerak di sektor pertambangan nikel. Namun, karena mengikuti regulasi pemerintah yakni UU No 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang mengatur ekspor bahan tambang yang belum dimurnikan dan mewajibkan perusahaan tambang membangun smelter, DKFT pun berkongsi dengan mitra strategis asing membangun smelter tahap I dengan teknologi blast furnace. 

“Oleh karena itu, pembangunan smelter tahap II harus mengandalkan pihak luar, nantinya ada China dan asing yang akan berkolaborasi karena memang bukan keahlian kami di sana (smelter),” jelasnya dalam paparan publik yang disaksikan secara daring, Jumat (22/7). 

Baca Juga: Central Omega (DKFT) Proyeksikan Pendapatan Tahun Ini Lebih Rendah Dibanding 2021

Di smelter tahap II ini, Central Omega Resources akan menjadi minority shareholder dengan proyeksi kepemilikan saham 10%-20% dan sisanya dimiliki oleh mitra strategis. 

“Aset yang kami bisa miliki dalam bentuk lokasi atau tanah, yang sudah kami miliki itu akan jadi penyertaan modal pembangunan smelter tahap II,” ujarnya. 

Andi bilang, dalam proses seleksi mitra strategis, pihaknya juga cukup mengalami kendala lantaran kondisi pasar yang belum menentu dan pandemi global yang dampaknya masih terasa sampai sekarang. 

“Kami harap di tahun ini kami bisa memantapkan penentuan mitra strategis yang sudah ada,” tegasnya. 

Sebagai informasi, proyek smelter tahap II ini menggunakan teknologi electric furnace di mana sumber energinya akan dipenuhi dari listrik. Andi menerangkan, saat ini DKFT akan menandatangani MoU dengan PLN untuk pasokan listrik dari sumber energi hijau. 

“Saat ini masih dalam tahap pembahasan untuk mekanismenya nanti sampai menuju Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SJBTL). Adapun PLN yang akan menyediakan listrik green energy-nya dalam bentuk Renewable Energy Certificate (REC),” terangnya. 

Lokasi smelter tahap II DKFT di Morowali Utara atau sama dengan lokasi smelter feronikel tahap I. Adapun kapasitas pabriknya sebanyak 220.000 ton per tahun. 

Baca Juga: Central Omega Resources (DKFT) bakal menunda rencana pengembangan smelter feronikel

Perihal investasinya, Andi menjelaskan, dana dibutuhkan untuk membangun smelter ini kurang lebih US$ 500 juta. Pembiayaannya nanti akan sebagian atau 30% dari pemegang saham dan 70% melalui pinjaman. 

“Kami cukup yakin untuk mendapatkan pinjaman karena saat ini pendanaan ke sektor energi hjau lebih mudah daripada menggunakan energi fosil. Kami berencana akan memakai green energy lebih banyak,” kata Andi. 

Setelah DKFT memutuskan mitra strategis, di tahun depan atau 2023 pihaknya dalam proses pencarian pendanaan. Jika berjalan lancar, pada 2024 smelter ini diharapkan bisa mulai konstruksi dan di 2026 sudah bisa commissioning. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×