Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah usaha meraih kinerja optimal, PT Astra International Tbk (ASII) tetap berupaya menjalankan tanggung jawab sosialnya.
Tahun 2020, ASII mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 175,04 triliun atau turun 26,19% (yoy). Di sisi bottom-line, ASII membukukan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 25,52% (yoy) menjadi Rp 16,16 triliun di akhir tahun lalu.
Memasuki semester I-2021, ASII meraih kenaikan pendapatan bersih sebesar 19,60% (yoy) menjadi Rp 107,39 triliun. Namun, laba bersih ASII berkurang 22,33% (yoy) menjadi Rp 8,83 triliun.
Head of Corporate Communication Astra International Boy Kelana Soebroto tidak membeberkan besaran dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) ASII di tiap tahun. Yang terang, dalam melakukan kegiatan kontribusi sosial, Grup Astra berpegang pada empat pilar, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Baca Juga: Saham-saham LQ45 jeblok, simak rekomendasi berikut
Astra International fokus pada program-program pelatihan dan pendampingan ketimbang hanya sekadar memberikan donasi. Sebab, perusahaan ini menilai bahwa pemberian program pelatihan dan pendampingan akan memiliki dampak yang lebih luas dan bersifat jangka panjang.
“Astra juga menentukan tokoh pergerakan di berbagai wilayah untuk mendapatkan keterlibatan dengan masyarakat setempat,” ujar Boy, Selasa (3/8).
Salah satu contohnya berupa pembinaan yang dilakukan ASII untuk masyarakat di 133 Kampung Berseri Astra dan 930 Desa Sejahtera Astra (DSA) yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Dampak pembinaan di 930 DSA yakni 194 UMKM di DSA tersebut berhasil mengekspor 74 produk lokal unggulan. Dengan begitu, kesejahteraan mereka juga dapat meningkat.
Melalui empat pilar kontribusi sosial, Grup Astra juga telah membina lebih dari 13 komunitas dengan anggota lebih dari 10.000 orang di seluruh Indonesia. “Semakin banyak komunitas yang dibina, semakin besar dampaknya bagi masyarakat,” imbuh Boy.
Terkait kinerja, Boy mengaku bahwa periode semester satu 2021 telah menjadi momentum positif bagi ASII. Sebab, sebagian besar bisnis Grup Astra mengalami perbaikan dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, tatkala perusahaan ini menghadapi pembatasan-pembatasan bisnis yang signifikan terkait penanggulangan pandemi Covid-19.
ASII pun diuntungkan dengan adanya kebijakan diskon PPnBM di sektor otomotif. Sebab, penjualan mobil Grup Astra bisa meningkat selama periode diskon PPnBM tersebut berlaku.
Terlepas dari itu, Boy menilai bahwa tantangan terhadap kinerja Grup Astra masih akan muncul hingga akhir tahun nanti. Pasalnya, situasi pandemi Covid-19 belum terkendali sehingga bisa mempengaruhi kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen.
Grup Astra pun terus melihat berbagai peluang ekspansi bisnis yang ada baik di tahun ini maupun tahun mendatang. Namun, untuk saat ini, Manajemen Astra berusaha memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawannya di tengah situasi pandemi.
“Kesehatan dan keselamatan karyawan tetap menjadi prioritas utama Astra, karena karyawan kami adalah kekuatan terbesar Astra,” imbuh Boy.
Sekadar pengingat, Grup Astra memiliki berbagai lini bisnis yang terintegrasi, mulai dari otomotif, alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, jasa keuangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
Selanjutnya: Pendapatan tumbuh 19,6% di semester I-2021, begini rekomendasi saham Astra (ASII)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News