Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski disibukkan dengan rencana divestasi saham dengan Mining Industry Indonesia (Mind Id), PT Vale Indonesia Tbk terus berupaya mengembangkan bisnisnya di tahun ini.
Emiten berkode saham INCO tersebut sedang fokus menggarap sejumlah proyek smelter sekaligus meningkatkan kapasitas tambang yang ada.
Baca Juga: PNBP sektor minerba menggunakan jenis dan tarif baru
Head of Investor Relations & Treasury INCO Adi Susatio mengatakan, INCO menyiapkan dana investasi sekitar US$ 5 miliar untuk pengembangan smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Smelter INCO di Bahodopi rencananya akan difungsikan sebagai tempat produksi dan pengolahan feronikel. Adapun smelter di Pomalaa akan berfungsi sebagai pabrik penghasil Mixed Sulphide Precipitate (MSP) yang merupakan salah satu komponen pembuatan baterai mobil listrik.
Dana investasi tersebut juga akan dialokasi untuk proyek peningkatan kapasitas produksi tambang nikel dalam matte milik INCO di Sorowako, Sulawesi Selatan. Namun, pihak INCO belum membeberkan besaran proyeksi peningkatan kapasitas produksi tambang tersebut.
Baca Juga: Mana yang lebih cuan, investasi emas Antam atau saham ANTM?
“Kebutuhan dana US$ 5 miliar akan dibiayai oleh kombinasi equity financing dan project financing,” tutur dia, Kamis (2/1).