Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) memanfaatkan limbah batu bara atau fly ash dan bottom ash (FABA) untuk bahan baku ketiga produksi semen. Adapun dari tahun ke tahun, penerimaan FABA ke SMBR terus meningkat.
Sebagai informasi,Presiden Joko Widodo mengeluarkan limbah batubara (fly ash dan bottom ash) dari kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Berdasarkan lampiran 14 PP Nomor 22 Tahun 2021 pada Pasal 459 huruf C diatur FABA sebagai hasil pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan kegiatan lainnya tidak termasuk sebagai limbah B3, tetapi non-B3.
VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Doddy Irawan menjelaskan penggunaan FABA di industri semen sebenarnya turut membantu pemerintah dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Meskipun, dalam mengelola bahan tersebut diperlukan usaha untuk menjaga operasi produksi agar kualitas produk tetap terjaga.
"Di Sumatra Bagian Selatan, potensi penghasil FABA dalam setahun bisa mencapai ratusan ribu ton. Perseroan mampu memanfaatkan 10-25% sebagai bahan ketiga dalam produksi semen," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/3).
Baca Juga: Ini loh rekomendasi saham hari ini (18/3) dari para analis
Semen Baturaja telah memanfaatkan Fly Ash sejak Juli 2006 dan Bottom Ash sejak tahun 2016 hingga saat ini. Doddy memaparkan salah satu pemanfaatan FABA adalah sebagai bahan ketiga dalam proses produksi semen. Sejak tahun 2017 FABA yang dimanfaatkan oleh Semen Baturaja merupakan limbah yang dihasilkan dari beberapa perusahaan disekitar wilayah kerja.
Doddy mengungkapkan setiap tahunnya penerimaan FABA terus meningkat. Pada tahun 2020 lalu Semen Baturaja telah menerima 149.172 ton Fly Ash dan 79.057 ton bottom ash.
Menurutnya, kelebihan Fly Ash dan Bottom Ash karena memiliki kandungan total oksida CaO, SiO2, AlO3, dan Fe203 sampai dengan 50%, sehingga hasil residu dari pembakaran batu bara ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk mengurangi pemakaian sumber daya mineral alami seperti batu kapur dan tanah liat yang digunakan sebagai bahan baku utama dalam proses produksi semen.
Volume abu batubara yang dihasilkan tiap tahunnya sangatlah banyak sehingga pemanfaatan FABA di industri semen dinilai sebagai kerjasama yang saling menguntungkan antara penghasil FABA dengan perusahaan semen.
"FABA dimanfaatkan sebagai bahan adiktif pada proses pembuatan semen dan dapat menurunkan harga pokok produksi industri semen," kata Doddy.
Adapun pemanfaatan fly ash membuat biaya produksi menjadi lebih efisien dan pemanfaatan bottom ash dari aspek nilai ekonomis karena adanya nilai kompensasi.Disisi lain, para penghasil FABA mendapatkan pihak yang menampung fly ash dan bottom ash yang mereka hasilkan.
Selanjutnya: Bank Pelat Merah Kebanjiran Order Pembiayaan Sindikasi di Awal Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News