kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semen Indonesia Masuk Top 10 Emiten Bahan Baku Konstruksi Rating ESG Terbaik ASEAN


Jumat, 01 Maret 2024 / 14:14 WIB
Semen Indonesia Masuk Top 10 Emiten Bahan Baku Konstruksi Rating ESG Terbaik ASEAN
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR/SIG) telah meraih peringkat tertinggi dalam Environmental, Social, and Governance (ESG) Rating di kategori bahan bangunan di Asia Tenggara.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR/SIG) telah meraih peringkat tertinggi dalam Environmental, Social, and Governance (ESG) Rating di kategori bahan bangunan di Asia Tenggara. 

Melalui penilaian yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics, perusahaan ini meraih predikat Medium Risk dengan skor 22,9. Pengumuman hasil penilaian tersebut telah disampaikan melalui situs resmi Sustainalytics.

ESG Rating oleh Sustainalytics menjadi acuan bagi investor untuk menilai kinerja keberlanjutan perusahaan terutama dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). 

Baca Juga: Rekomendasi Saham AKRA, MEDC, EXCL, SMGR, & INDF dari InvestasiKu, Jumat (1/3)

Penilaian ini bertujuan untuk mengamati kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan dampak operasionalnya terhadap lingkungan dan masyarakat serta tata kelola perusahaan. Sustainalytics membagi penilaian ESG Rating ke dalam lima kategori, yaitu Negligible Risk 0 - 10, Low Risk 10 - 20, Medium Risk 20 - 30, High Risk 30 - 40, dan Severe Risk >40.

Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal mengatakan, ini perwujudan komitmen SIG dalam menjalankan praktik bisnis terbaik berbasis ESG untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko, sekaligus optimalisasi setiap potensi yang mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. 

“Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri bahan bangunan dengan potensi-potensi risiko yang ada, SIG menempatkan faktor ESG sebagai landasan operasional kami dan memperkuat komitmen untuk peningkatan kinerja keberlanjutan dengan menetapkan Sustainability Road Map 2030 dan pembentukan Sustainability Committee,” kata Donny Arsal dalam siaran pers, Jumat (1/3).

Baca Juga: Arah IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan Saat Prabowo-Gibran Menang Pilpres Satu Putaran

Sementara itu, Johanna Daunan, SVP Sustainability Office SIG, menjelaskan bahwa SIG Sustainability Road Map 2030 merupakan panduan bagi seluruh entitas bisnis SIG yang berisi strategi, target, dan inisiatif perusahaan dalam mencapai keberlanjutan.

Panduan ini menjadi landasan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan.

Predikat Medium Risk dari Sustainalytics menunjukkan bahwa implementasi ESG dalam operasi bisnis SIG berjalan dengan baik, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko dan meningkatkan kinerja keberlanjutan.

Prestasi ini mendorong perusahaan untuk lebih giat mencapai target-target keberlanjutan yang telah ditetapkan dalam Sustainability Road Map 2030.

Dalam aspek lingkungan, SIG telah menerapkan berbagai upaya untuk menurunkan emisi CO2, seperti penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Baca Juga: Menyaring Saham Potensial di Sektor Basic Materials, Cermati Rekomendasi Saham Ini

Selain itu, SIG juga mendukung pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan panel surya untuk menggantikan energi listrik pada operasionalnya, serta mengoptimalkan gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).

Dengan berbagai upaya yang dilakukan pada tahun 2023, SIG berhasil menurunkan intensitas emisi CO2 cakupan 1 (dari operasional) sebesar 17,37% dibandingkan dengan baseline tahun 2010, serta menurunkan intensitas emisi CO2 cakupan 2 (penggunaan energi tidak langsung) sebesar 5,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×