kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.299   40,00   0,26%
  • IDX 7.897   68,28   0,87%
  • KOMPAS100 1.205   9,55   0,80%
  • LQ45 979   8,95   0,92%
  • ISSI 228   0,30   0,13%
  • IDX30 499   4,36   0,88%
  • IDXHIDIV20 603   5,71   0,96%
  • IDX80 137   1,04   0,77%
  • IDXV30 140   0,01   0,01%
  • IDXQ30 167   1,40   0,85%

Fasilitas Nathabumi Semen Indonesia (SIG) Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon


Selasa, 17 September 2024 / 17:02 WIB
Fasilitas Nathabumi Semen Indonesia (SIG) Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon
Karyawan SIG melakukan pengecekan flow meter sebelum dilakukan pemusnahan Bahan Perusak Ozon (BPO) di Pabrik Narogong, Jawa Barat.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan pengendalian ketat terhadap penggunaan, impor, dan produksi Bahan Perusak Ozon (BPO) sebagai bagian dari aksi global melestarikan lapisan ozon. 

PT Semen Indonesia Tbk (SIG) turut mendukung upaya ini dengan mengoptimalkan fasilitas pemusnah BPO yang dioperasikan anak perusahaannya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat.

Aksi pelestarian ozon bermula dari penemuan lubang pada lapisan ozon di Antartika pada 1980-an. Lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV), khususnya UV-B, yang dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata, gangguan sistem imun, serta kerusakan tanaman dan ekosistem perairan. 

Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Perkuat Keterhubungan dengan Pelanggan Lewat Ekosistem Digital

Radiasi UV juga dapat berdampak negatif pada kesehatan hewan.

Kesadaran akan pentingnya lapisan ozon mendorong masyarakat internasional menyepakati Protokol Montreal pada 16 September 1987. Protokol ini mengatur perlindungan lapisan ozon dari zat-zat berbahaya seperti CFC (chlorofluorocarbon) yang digunakan dalam alat pendingin ruangan.

SIG melalui Nathabumi, lini bisnis pengelolaan limbah berkelanjutan, telah mengoperasikan fasilitas pemusnah BPO sejak 2007, yang menjadi yang pertama di Asia Tenggara. 

Hingga Agustus 2024, Nathabumi telah memusnahkan 103 ton BPO, setara dengan mencegah pelepasan 220.914 ton CO2 ke atmosfer. Bahan yang dimusnahkan termasuk halon, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari alat pendingin, dan SF6 yang digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

Baca Juga: Upaya Semen Indonesia (SIG) Dukung Pemerintah Lewat Pembangunan Infrastruktur Desa

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa fasilitas pemusnah BPO ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melestarikan lingkungan dan mencegah dampak perubahan iklim. 

"BPO yang tidak terkelola dapat meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, seperti peningkatan suhu bumi," ujarnya dalam siaran pers pada Selasa (17/9).

Proses pemusnahan BPO dilakukan menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan suhu mencapai 1.500 derajat Celsius. SIG juga mendorong penggunaan alat pendingin dan pemadam kebakaran ramah ozon di seluruh operasinya, termasuk di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.

Baca Juga: Strategi Semen Indonesia (SIG) Ciptakan Peluang Pertumbuhan dan Perluasan Bisnis

SIG juga menerapkan hydrogen injection dalam produksi semen, yang membantu efisiensi bahan bakar dan mencegah timbulnya senyawa N2O, salah satu zat perusak ozon. "SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kelestarian ozon demi keberlangsungan kehidupan di bumi," tutup Vita.

Selanjutnya: Kubu Arsjad Rasjid Beberkan Alasan Pelaksanaan Munaslub Kadin Tidak Sah

Menarik Dibaca: Daftar Aplikasi Pihak Ketiga yang Tersedia di iOS 18 dengan Fitur Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×