kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semen Indonesia (SMGR) Ingin Jaga Utilisasi di Level 75% pada Tahun 2023


Kamis, 15 Desember 2022 / 19:39 WIB
Semen Indonesia (SMGR) Ingin Jaga Utilisasi di Level 75% pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Semen Indonesia jaga utilisasi


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) ingin menjaga utilisasi produksi  di level sekitar 75% pada tahun depan. Direktur Keuangan SMGR, Andriano Hosny Panangian mengatakan, perusahaan bakal mengoptimalkan segmen pasar domestik maupun ekspor untuk menjaga utilisasi  di level tersebut.

“Kalau memang market domestiknya itu pertumbuhannya tidak sesuai ekspektasi, kami akan ready untuk melakukan ekspor ke market-market yang memang sudah menjadi destinasi,” ujar Andriano dalam acara media sharing, Kamis (15/12).

Saat ini, SMGR memiliki kapasitas produksi total sebesar 52,6 juta ton per tahun. Fasilitas produksi SMGR, berdasarkan materi public expose tertanggal 16 September 2022, terdiri atas 8 lokasi pabrik semen terintegrasi, 26 lokasi pabrik pengemasan, 7 pelabuhan, dan 6 pabrik penggilingan.

Dengan dukungan kapasitas tersebut, SMGR dalam materi public expose tersebut mengklaim menguasai pangsa pasar terbesar, yakni 47%. Sedikit informasi, total kapasitas produksi semen nasional per tahun 2021 berjumlah 119,1 juta ton per tahun.

Baca Juga: Harga Rights Issue Rp 6.600, Saham Semen Indonesia (SMGR) Terjun 5,52%

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, utilisasi domestik SMGR berada di level 76% di tahun 2020 dan 2021, sementara utilisasi regional sebesar 90% di tahun 2020 dan 96% di tahun 2021. Kontan.co.id belum memperoleh data rata-rata utilisasi SMGR di tahun berjalan 2022.

Menurut Andriano, angka utilisasi yang optimal bakal berdampak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Ia tidak merinci berapa proyeksi ataupun target laba bersih yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan strategi  optimalisasi utilisasi di angka sekitar 75%.

“Dengan utilisasi yang optimal maka cost production pun bisa optimal,” terang Andriano.

Sedikit informasi, pendapatan SMGR mengalami penurunan mini 0,19% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula Rp 25,33 triliun pada Januari-September 2021 menjadi Rp 25,28 triliun pada Januari-September 2022.

 

Meski begitu, SMGR membukukan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar 18,92 yoy menjadi Rp 1,65 triliun di Januari-September 2022. Sebelumnya, laba bersih SMGR hanya mencapai Rp 1,38 triliun di Januari-September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×