kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, pendapatan Wilmar Cahaya tumbuh 84,7%


Jumat, 15 Agustus 2014 / 19:08 WIB
Semester I, pendapatan Wilmar Cahaya tumbuh 84,7%
ILUSTRASI. Cara mengatasi laptop lemot Windows 10.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan pengolahan minyak nabati dan minyak kelapa sawit, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk di periode semester I-2014 ini mencatatkan pendapatan positif. Ini terbukti dengan pendapatan perseroan di paruh pertama ini meningkat 84,7% yoy (year on year). 

Mengacu pada laporan keuangan, di semester I-2014 emiten berkode saham CEKA ini mencatatkan pendapatan bersih Rp 1.88 triliun. Jumlah tersebut naik 84,7% dibandingkan periode yang sama di 2013 yang sebesar Rp 1.02 triliun. 

Sekertaris Perusahaan PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, Emmanuel Dwi Iriyadi mengatakan, kenaikan itu disebabkan karena pabrik perseroan yang kini telah mulai beroperasi penuh. "Mulai dari kuartal I kinerja pabrik sudah diperuntukan untuk produk kami sendiri,' jelasnya kepada KONTAN, Jumat (15/8). 

Sekedar informasi, sebelumnya pabrik Wilmar juga melayani jasa pengolahan crude palm oil (CPO) dari produsen lain. Nah, sejak kuartal I-2014, manajemen Wilmar memutuskan untuk tak lagi melayani jasa tersebut. Mengenai perusahaan apa yang melakukan pengolahan di pabriknya, Emmanuel hanya mengatakan, "pokoknya perusahaan di pihak afiliasi." Saat ini, perseroan memiliki dua pabrik yang masing-masing berlokasi di Pontianak dan Cikarang. 

Dengan keputusan itu pula, perseroan pun dituntut untuk menambah pembelian bahan baku demi memenuhi keperluan produksi. Karena hal itu pula lah, yang membuat laba perseroan menurun 42,98% menjadi Rp 28.93 miliar dibandingkan tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 41.37 miliar. Emmanuel pun mengiyakan hal tersebut. "Memang saat ini kita harus membeli bahan baku lebih banyak daripada yang lalu-lalu, terlebih harga bahan bakunya masih fluktuatif," katanya. 

Jika menilik lebih dalam laporan keuangan Wilmar, penurunan laba tersebut dikarenakan beban pokok penjualan perseroan yang naik. Di semester I-2014 beban pokok penjualan sebesar Rp 1,76 triliun atau naik 91,95% dari semester I-2013 Rp 920.54 miliar. Kenaikan jumlah tersebut pun dipengaruhi oleh pembelian bakan baku yang naiknya mencapai 142,46% mencapai Rp 1.39 triliun. Padahal di tahun lalu di periode yang sama perseroan mencatatkan pembelian bahan baku sekitar Rp 577.74 miliar. 

Meskipun begitu, Emmanuel pun optimis perusahaannya dapat mencapai target pendapatan tahun ini. "Sampai akhir tahun kami menargetkan pertumbuhan 20% dari realisasi tahun lalu," tuturnya. Tahun lalu, Wilmar membukukan pendapatan sebesar Rp 2.53 triliun. Jika diestimasikan pertumbuhannya 20%, itu berarti, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,03 triliun. 

Selain itu, perusahaan juga akan melakukan ekspansi kapasitas produksi untuk pabrik di Pontianak tahun ini. Namun sayangnya, Emmanuel tak mengatakan lebih lanjut mengenai itu. Tapi yang jelas, dengan dilakukannya ekspansi tersebut, pabrik Wilmar akan bertambah kapasitas produksinya menjadi 600 matrik ton (MT) per hari dari 400 MT per hari. 

Sekedar tahu saja, pendapatan Wilmar masih diperuntukan besar untuk pasar dalam negeri. Di semester pertama ini saja, hasil pendapatan domestik menyumbang 94,44% atau sebesar Rp 1,7 triliun dari total keseluruhan pendapatan. Sedangkan sisanya, dari pasar ekspor, adapun tujuannya ekspornya ke India, China, dan negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. 

Melihat portofolio penjualan perseroan pun masih disumbang besar oleh penjualan CPO sebesar Rp 1.12 triliun, khusus untuk produk ini penjualannya hanya dilakukan di dalam negeri saja. Kemudian penjualan Palm Kernel (PK) dan turunannya untuk domestik Rp 562.62 miliar, sedangkan ekspor Rp 104.29 miliar. sedangkan penjualan minyak tengkawang dan turunannya Rp 44.4 miliar, khusus untuk produk ini, penjualannya hanya untuk pasar ekspor saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×