Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Bisnis angkutan barang PT Kereta Api (Persero) atau PTKA sepanjang Januari-Juni 2010 masih memble. Selama periode tersebut, PTKA baru berhasil mengangkut 9,91 juta ton barang; sekitar 41,4% dari target 2010 sebanyak 23,91 juta ton.
Rustam Harahap, Executive Vice President Pemasaran dan Penjualan Angkutan Barang PTKA, menghitung bahwa target itu jauh dari target awal semester pertama ini, yaitu berencana mengangkut 11,95 juta ton; atau setengah dari seluruh target tahunan.
Jika dihitung dari target semester I, pencapaian enam bulan pertama ini memang sudah memenuhi 83%-nya. "Tetapi memang secara total belum mencapai setengah dari target tahunan karena memang ada beberapa kendala yang kami alami," kata Rustam kepada KONTAN, Jum'at (16/7).
Mantan Sekretaris Perusahaan PTKA itu menjelaskan, salah satu penyebab rendahnya barang yang diangkut adalah turunnya jumlah produksi batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Sumatera Selatan. Otomatis, jumlah yang dikirim perseroan berkurang. Sayangnya, ia enggan membeberkan berapa besar penurunan produksi PTBA.
Sekadar catatan, sampai saat ini pendapatan PTKA dari angkutan batubara milik PTBA masih dominan yaitu Rp 1,19 triliun dengan realisasi angkutan sekitar 11,14 juta ton per tahun.
"Karena pasokan dari mereka setiap harinya kan besar ya. Tapi, selain karena produksi mereka turun, ada fasilitas angkut kita di sana yang tidak bisa digunakan," imbuhnya. Hanya saja, Rustam masih menolak buka-bukaan soal realisasi pendapatan PTKA dari angkutan barang sepanjang semester I.
PTKA sudah mematok pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 2,13 triliun dengan volume angkut mencapai 23,91 juta ton sepanjang tahun ini. Kontribusi dari KA barang Sumatra diperkirakan bisa Rp 1,44 triliun dengan volume angkut 12,48 juta ton.
Sementara itu, pada 2009 PTKA membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 1,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 20,72 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
