kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Seminggu pelaksanaan PPKM Darurat, pedagang pasar keluhkan omzet menurun


Senin, 12 Juli 2021 / 18:03 WIB
Seminggu pelaksanaan PPKM Darurat, pedagang pasar keluhkan omzet menurun
ILUSTRASI. Seminggu pelaksanaan PPKM Darurat, pedagang pasar keluhkan omzet menurun


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seminggu berjalannya pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Reynaldi Sarijowan Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menuturkan, tren harga beberapa komoditas pangan di pasaran mengalami kenaikan.

Seperti contohnya cabai rawit merah yang di wilayah DKI Jakarta kini mencapai angka Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Kemudian bawang putih ada di harga Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram, bawang merah mencapai Rp 40.000 per kilogram.

Kemudian, daging ayam broiler berada di angka Rp 40.000 per kilogram serta minyak goreng masih bertenger di Rp 14.500 per kilogram. Demikian juga daging sapi yang masih berada di harga Rp 133.000 hingga Rp 135 .000 per kilogram.

"Beberapa indikator memang pertama daya beli masyarakat yang masih lemah, terlebih dihadapkan dengan PPKM darurat. Sebagian pasar ada yang ditutup ada yang diberlakukan jam operasional, Artinya jika itu diberlakukan (jam operasional) jadi ada persoalan di supply and demand yang nggak seimbang dan memicu harga komoditi pangan naik kayak tadi," jelas Reynaldi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (12/7).

Baca Juga: Kembali direvisi, berikut ketentuan terbaru aturan PPKM darurat

Ikappi berharap, meski adanya pemberlakuan PPKM Darurat, baiknya operasional pasar tetap dapat berjalan seperti biasa, namun dengan pengetatan protokol kesehatan dan pengawasan. Hal tersebut lantaran pasar mampu menjadi tolok ukur meningkatnya perekonomian di masyarakat.

Selain itu, Reynaldi juga mengungkap adanya penurunan omzet para pedagang pasar. Dari laporan Ikappi mencatat penurunan omzet pedagang pasar mencapai 55% hingga 60%.

Sebetulnya menjelang Ramadan lalu sudah terlihat adanya kenaikan omzet para pedagang pasar. Namun usai lebaran hingga diberlakukan PPKM Darurat omzet pedagang pasar disebut mengalami penurunan kembali.

"Dari laporan omzet pedagang pasar itu turun 55%-60%. Sebelum Ramadan mulai baik tapi abis Ramadan makin turun artinya sebelum PPKM aja udah sulit demand karena masalah pandemi ini yang belum tau selesai kapan," ungkapnya.

Oleh karenanya, Ikappi berharap proses distribusi komoditas pangan ke pasar tetap berjalan lancar meski adanya PPKM Darurat. Jika distribusi pangan terkendala maka imbasnya akan melambungkan harga pangan.

Baca Juga: PPKM Darurat, Buddha Tzu Chi beri bantuan puluhan ribu ton beras ke seantero Jawa

"Di tengah PPKM ini kita harap sama-sama distribusi pangan ke pasar tidak terganggu dan roda perekonomian tetap berjalan," harapnya.

Selain itu, Reynaldi juga berharap vaksinasi bagi para pedagang pasar dapat segera dipercepat. Dengan pedagang pasar yang telah divaksinasi dinilai dapat meningkatkan kepercayaan diri masyarakat untuk berbelanja di pasar, dengan catatan protokol kesehatan tetap harus dijalankan secara ketat.

"Perlu percepatan vaksin bagi pedagang pasar. Dari PD pasar ada 7-8 pasar yang divaksin, masih ada 140 sekian pasar di DKI yang belum semua pedagang divaksin. Untuk itu Ikappi mendorong semua pedagang bisa segera divaksin agar ekonomi pulih lewat pasar," ujarnya.

Baca Juga: PPKM Darurat di luar Jawa-Bali berlaku mulai Senin 12 Juli, ini rincian pembatasannya

Berdasarkan pantauan KONTAN pada website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Senin (12/7), terjadi kenaikan rata-rata harga komoditas pangan. Diantaranya kini harga rata-rata cabe merah besar Rp 36.550 per kilogram, cabe rawit hijau Rp 47.350 per kilogram, cabe rawit merah Rp 70.550 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp 14.250 per kilogram.

Adapun untuk komoditas pangan yang mengalami penurunan harga rata-rata ialah, cabe merah keriting menjadi Rp 37.700 per kilogram, gula pasir kualitas premium Rp 15.350 per kilogram, dan gula pasir lokal Rp 13.200 per kilogram. Untuk telur ayam ras segar rata-rata harga tetap di Rp 25.300 per kilogram, beras kualitas super harga rata-rata tetap Rp 13.050 per kilogram, dan bawang putih ukuran sedang harga rata-rata tetap Rp 29.900 per kilogram.

Selanjutnya: Inilah aturan perjalanan penumpang pesawat terbang mulai 12 Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×