Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Setelah retak di proyek PLTGU Jawa 1, kongsi Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan Marubeni di proyek pembangkit Bangladesh pecah. Pertamina Power tidak memperbaharui consortium agreement dengan Marubeni.
Seperti diketahui, saat ini PPI memimpin proyek IPP Bangladesh 1,2 GW, dimana Marubeni adalah salah satu partner yang kami ajak bergabung sejak Agustus 2017, namun dikarenakan proyek IPP Bangladesh berada di luar Indonesia (risk exposure cukup tinggi), tingginya kompleksitas proyek IPP Bangladesh sangat memerlukan solid partnership, Consortium agreement telah berakhir pada tanggal 27 Juni 2019.
Baca Juga: Kongsi Pertamina-Marubeni di PLTGU Jawa 1 retak, ini membahayakan program 35.000 MW
Kemudian etika bisnis Marubeni sebagaimana tercermin dari dinamika partnership di Proyek IPP Jawa-1.
"Maka dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG dan Pedoman Kerja Sama Bisnis Pertamina No. A-001/G00000/2017-S0 Revisi Ke-1, PPI memutuskan untuk tidak memperbaharui consortium agreement dengan Marubeni yang sudah berakhir tersebut di proyek IPP Bangladesh," tulis dalam surat Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Ginanjar yang diperoleh Kontan.co.id.
Asal tahu saja, proyek IPP Bangladesh merupakan proyek Pertamina di bawah naungan kerjasama dua pemerintah (G2G Indonesia dan Bangladesh) dimana penandatanganan MOU proyek disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia dan Prime Minister Bangladesh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News