kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempat terganjal corona, Gaya Abadi (SLIS) tak revisi target penjualan tahun ini


Selasa, 23 Juni 2020 / 17:16 WIB
Sempat terganjal corona, Gaya Abadi (SLIS) tak revisi target penjualan tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan sepeda listrik Selis produksi PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) di Jakarta.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) sempat mengalami hambatan akibat efek wabah corona. Meski begitu, SLIS masih yakin dengan target penjualan yang telah dipatok di awal tahun.

Direktur Operasional Gaya Abadi Sempurna Wilson Teoh mengatakan, rantai pasokan (supply chain) SLIS dari China sempat terhambat semenjak adanya wabah Covid-19 di Tiongkok. Hal ini menyebabkan penjualan SLIS mulai turun di Februari 2020.

Kemudian pada Maret 2020, pemerintah mengumumkan wabah Covid-19 di Indonesia dan kemudian ada anjuran untuk menerapkan program Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Wilson bilang, hal ini berdampak pada aktivitas produksi yang harus dikurangi karena outlet penjualan ditutup, khususnya daerah Jabodetabek.

Baca Juga: Penuh tantangan, produsen sepeda listrik SLIS kaji ulang target produksi tahun ini

"Dapat dimaklumi bahwa perhatian utama masyarakat terfokus pada Covid-19 sehingga lebih mempersiapkan kebutuhan primer terlebih dahulu sehinggga pembelian kendaraan listrik menjadi kebutuhan sekunder," jelas Wilson kepada Kontan.co.id, Selasa (23/6).

Namun, saat ini, SLIS telah mendapatkan surat izin untuk tetap beroperasi sehingga berdampak pada kenaikan penjualan. Produsen sepeda listrik merek Selis ini berupaya kembali mengungkit penjualannya dengan melakukan pengiriman ke wilayah-wilayah yang tidak memberlakukan PSBB.

"Hal ini membantu untuk menaikkan penjualan Selis di bulan April 2020," ungkap Wilson.

Setelah diumumkan rencana kenormalan baru (new normal), SLIS melihat momentum ini sebagai satu peluang tersendiri. Wilson melihat masyarakat jadi cenderung menghindari keramaian transportasi publik sehingga menggunakan alat mobilitas pribadi atau personal mobility device dalam kegiatan sehari-hari.

Melihat tren dan kondisi saat ini yang memiliki peluang yang sangat besar terhadap bisnis sepeda listrik, Wilson menyebut,  SLIS telah menyiapkan tipe produk baru 101 untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Yakin dengan proyeksinya, Wilson menyatakan SLIS belum merevisi target penjualan di sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 530 miliar.

Baca Juga: Produsen sepeda listrik SLIS bukukan pertumbuhan pendapatan 56,1% tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×