kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Semua importir ternyata salurkan gula rafinasi


Selasa, 20 Desember 2011 / 13:46 WIB
Semua importir ternyata salurkan gula rafinasi
ILUSTRASI. Cuma login 7 hari, FF X One Punch Man bagi-bagi hadiah Siatama Loot Box


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Semua importir gula terbukti menyalurkan gula rafinasi di pasar konsumsi. Namun, hasil audit gula rafinasi yang digelar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan merembesnya gula rafinasi itu masih pada level toleransi.

"Dari delapan importir tidak semua melanggar, tapi tidak bersih sama sekali," ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo, Selasa (20/12).

Audit gula rafinasi sebelumnya ditargetkan rampung pada September 2011. Namun, waktu penyelesaian audit itu molor hingga akhir tahun. Dia beralasan, perubahan jadwal penyelesaian audit gula rafinasi itu lantaran ada beberapa metode yang masih harus diperdalam.

Audit itu sebenarnya telah terealisasi untuk tahap penelusuran distribusi terhadap perusahaan dan distributor. Hal itu mudah terdeteksi melalui pemeriksaan beberapa dokumen.

Hanya, poin pelanggaran yang dimaksud pada audit itu bukan hanya sekedar tindakan membocorkan aliran distribusi gula rafinasi pada pasar konsumsi saja, namun lebih pada poin besar kecilnya perembesan yang dilakukan oleh pihak tersebut.

Sayang Gunaryo tidak merinci koridor toleransi pendistribusian gula rafinasi pada pihak non-industri. "Itu nanti saja setelah dilaporkan," ujarnya.

Terkait hal itu, delapan importir tidak akan mendapat rekomendasi pencabutan izin impor meski telah terbukti tidak 100% menjaga distribusi gula rafinasi hanya untuk keperluan industri. Dia beralasan, delapan pihak itu sangat bergantung pada pasokan impor gula mentah.

Delapan pihak itu akan tetap mendapat sanksi yang terkait dengan kuota impor. Namun, dia mengusulkan, agar delapan pihak itu hanya mendapat pembinaan sumber mendapat gula mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×