Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa investasi di sektor energi dan mineral sepanjang 2024, tembus US$ 32,3 miliar atau setara dengan Rp 531,7 triliun (kurs jidor US$ 1 = Rp 16.461).
Investasi ini terdiri dari investasi di empat sektor. Yang pertama adalah di sektor listrik sebesar US$ 5,3 miliar, angka ini turun 10,16% jika dibandingkan investasi tahun lalu senilai US$ 5,9 miliar.
Kemudian, investasi Energi Baru Terbarukan (EBTKE) sebesar US$ 1,8 atau naik 20% jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$ 1,5 miliar.
Baca Juga: Tak Satu Dolar AS Pun Cair, Hashim Sebut Program JETP Gagal
Yang ketiga, investasi di Mineral dan Batu Bara (Minerba) sebesar US$ 7,7 miliar atau naik 2,6% dari periode sama tahun lalu US$ 7,5 miliar.
Terakhir, investasi di sektor Minyak dan Gas (Migas) sebesar US$ 17,5 miliar atau naik 17,44% jika dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 14,9 miliar.
"Kita melihat realisasi investasi kita sepanjang 2024 adalah US$ 32,3 miliar. Kurang lebih kalau dirupiahkan sekitar Rp 500 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja ESDM 2024 di Jakarta, Senin (03/02).
Meski begitu Bahlil menyebut, investasi hulu migas tidak tercatat dalam Kementerian Investasi/BKPM. Sedangkan tahun ini angka investasi dari migas paling besar diantara empat sektor investasi ESDM lainnya.
"Tahun 2024 ini agak sedikit naik, dari sebelumnya US$ 14,9 miliar (tahun 2023) naik menjadi US$ 17,5 miliar. Artinya hampir kenaikannya Rp 400 triliun dibanding 2023, ini juga dalam rangka menuju peningkatan lifting," tambahnya.
Baca Juga: Ada Penyesuaian Sistem Distribusi, Menteri ESDM Pastikan Tak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg
Bahlil menyebut, kenaikan investasi di sektor migas juga sebagai efek dari pihaknya yang mewajibkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) untuk berinvestasi.
"Jadi kita spending, kita wajibkan semua K3S untuk meningkatkan lifting," tambahnya.
Adapun, terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disetor dari empat sektor ini sepanjang 2024 tercatat mencapai Rp 269,5 triliun atau naik 115% dari target awal sebesar Rp 234,2 triliun.
Dengan detail PNBP dari sektor EBTKE senilai Rp2,8 triliun, sektor Minerba senilai Rp 140,5 triliun, sektor Migas sebesar Rp 110,9 triliun dan sektor lainnya Rp 15,4 triliun.
Selanjutnya: Sulit Dapatkan Elpiji 3 Kg, Warga Beralih ke Kayu Bakar
Menarik Dibaca: IBM dan Palo Alto Networks Hadirkan Solusi Efisiensi Dalam Keamanan Jaringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News