Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) menuturkan bahwa sepanjang 2024 telah meraih beberapa target dan pencapaian.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa Perusahaan berhasil lakukan digitalisasi layanan, penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat waktu, hingga revitalisasi pabrik guna mencukupi kebutuhan pupuk nasional.
Baca Juga: Petani Wajib Tahu, Ini Cara Baru Beli Pupuk Subsidi 2025, Harga Rp 2.000-an Per Kg
"Tahun 2024 adalah tahun yang penuh pencapaian bagi Pupuk Indonesia Grup. Hal ini dapat diraih tentu karena kerja keras dari seluruh insan yang menjadi bagian dari perusahaan, termasuk anak-anak perusahaan kami, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan DPR. Kami percaya dengan kerja keras dan kombinasi inovasi teknologi dan optimalisasi produksi, Pupuk Indonesia dapat semakin berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” kata Rahmad, Minggu (16/2).
Dia melanjutkan, dengan kapasitas produksi sebesar 14,6 juta ton, Pupuk Indonesia menjadi produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Dalam beberapa waktu ini, kata dia, Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan telah melakukan sejumlah inisiatif untuk mempertahankan pencapaian tersebut dengan cara meningkatkan kapasitas produksi maupun melakukan inovasi bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Direktorat Pupuk dan Pestisida Angkat Bicara Soal Penyelewengan Pupuk Bersubsidi
Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik (PKG), dan terbaru adalah proyek revitalisasi pabrik III-B milik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).
“Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan inovasi hijau sebagai strategi utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Rahmad.
Ia menambahkan, implementasi proyek-proyek ini diharapkan dapat semakin meningkatkan daya saing industri pupuk nasional sekaligus mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
Menurut Rahmat, dengan strategi yang terarah, Pupuk Indonesia optimistis dapat terus memainkan peran sentral dalam industri pupuk dan petrokimia nasional serta global.
Rahmad Pribadi juga mengungkapkan revitalisasi Pusri III-bertujuan agar pabrik yang telah berusia lebih dari 40 tahun itu bisa lebih hemat energi dan mengurangi emisi karbon.
Selain itu, pengembangan pabrik ini juga dilakukan agar penggunaan bahan baku menjadi lebih efisien. Pabrik Pusri III-B didesain lebih ramah lingkungan karena menerapkan teknologi teranyar seperti KBR purifier untuk memproduksi amonia.
Baca Juga: Pupuk Kaltim dan Industri Orientasi Ekspor Lainnya Tak Kebagian Gas Murah
Sementara dalam proses produksi urea, pabrik Pusri III-B akan menggunakan sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) yang lebih hemat energi.
Pada saat sudah beroperasi, pabrik Pusri III-B diperkirakan dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.
“Revitalisasi pabrik Pusri III-B bertujuan untuk menggantikan pabrik Pusri III dan IV. Dibandingkan dengan kedua pabrik tersebut, teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan,” kata dia.
Rahmad mengatakan revitalisasi ditargetkan akan rampung pada tahun 2027 dan pabrik akan memiliki kapasitas produksi sebesar 445.500 ton amonia per tahun, serta 907.000 ton urea per tahun.
Dia berharap, penyelesaian revitalisasi pabrik ini akan mampu mendukung program pemerintah dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Baca Juga: Harga Urea Rp 2.520/Kg, Cek Cara Beli Pupuk Subsidi dengan Skema Terbaru Tahun 2025
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri Daconi Khotob mengatakan perusahaan berkomitmen menyelesaikan proyek revitalisasi ini secara tepat waktu dan tepat anggaran.
Menurut dia, revitalisasi ini merupakan wujud nyata dukungan Pusri sebagai anak usaha Pupuk Indonesia dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah dan meningkatkan produktivitas petani.
“Program revitalisasi Pusri III-B merupakan komitmen dari perusahaan dalam hal efisiensi produksi sehingga menghasilkan harga jual pupuk yang lebih terjangkau bagi petani,” kata dia.
Selanjutnya: Tsunami PHK! Hampir 10.000 Pegawai Federal AS Dipecat Donald Trump
Menarik Dibaca: 6 Minuman Sehat yang Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi dalam Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News