kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sepanjang Tahun 2012, Laba MERK Anjlok 53,27%


Senin, 18 Maret 2013 / 07:00 WIB
Sepanjang Tahun 2012, Laba MERK Anjlok 53,27%
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas hari ini di Pegadaian, Senin 25 Oktober 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Merck Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 930 miliar di sepanjang tahun 2012. Jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, pendapatan emiten berkode MERK ini meningkat tipis, yaitu sebesar 1,19 %. Di tahun 2011, pendapatan MERK hanya sebesar Rp 919 miliar.

Tahun lalu, divisi bisnis farmasi Merck Serono menjadi kontributor penjualan terbesar bagi pendapatan perusahaan itu. Nilainya sebesar Rp 495 miliar atau sekitar 43% dari total pendapatan MERK. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan penjualan produk obat-obat resep pada tahun 2011 yang sebesar Rp 419 miliar.

Penyumbang terbesar berikutnya adalah divisi bahan kimia yang menyetor sekitar 39% dari total pendapatan Merck. Pendapatan dari produk-produk kimia seperti reagensia, instrumen, dan alat uji pigmen naik sebesar 12% menjadi Rp 359 miliar. Di tahun 2011, divisi ini hanya mencatatkan pendapatan senilai Rp 320 miliar. Terakhir, unit usaha consumer health yang menjual obat-obat tanpa resep menyumbang sekitar 18 % dari total pendapatan. Nilainya sebesar Rp 166 miliar.

Sayang, kenaikan pendapatan produsen farmasi ini tidak diikuti dengan perolehan laba komprehensif yang maksimal. Laba komprehensif MERK per akhir Desember 2012 tercatat anjlok sebesar 53,27 % dari Rp 231,15 miliar tahun 2011 menjadi hanya sebesar Rp 180 miliar.

Saat ini, perusahaan farmasi asal Jerman ini berencana keluar dari daftar emiten di Bursa Efek Indonesia. Otoritas pasar modal tengah memproses rencana yang diajukan oleh manajemen MERK tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×