kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepatu Bata (BATA) Bukukan Kerugian Rp 106 Miliar pada 2022


Selasa, 11 April 2023 / 15:21 WIB
Sepatu Bata (BATA) Bukukan Kerugian Rp 106 Miliar pada 2022
ILUSTRASI. Produk tas dan alas kaki Marie Claire di gerai Sepatu Bata, Jakarta.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah merilis laporan keuangan tahun buku 2022. Hasilnya, kerugian perusahaan ini kian membengkak meskipun ada peningkatan dari sisi penjualan neto.

Mengutip laporan keuangan perusahaan pada Selasa (11/4), penjualan neto BATA berhasil tumbuh 46,74% menjadi Rp 643,45 miliar sepanjang tahun 2022. Sedangkan pada tahun 2021 penjualan neto BATA hanya mencapai Rp 438,48 miliar. 

Penjualan perseroan masih didominasi pasar domestik yang mencapai 99% atau setara Rp 637,39 miliar dan 1% sisanya atau Rp 6,06 miliar dikontribusi oleh penjualan ekspor. 

Baca Juga: Kerugian Sepatu Bata (BATA) di Tahun 2022 Kian Membesar

Bersamaan dengan itu, Sepatu Bata juga membukukan peningkatan beban pokok penjualan. Per 31 Desember 2022, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 383,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 242,71 miliar. 

Sepatu Bata  juga terpantau mengalami pembengkakan pada sejumlah pos beban.

Ada beban penjualan dan pemasaran yang naik 10,53% menjadi Rp 214,46 miliar. Pada tahun 2021, pos beban ini hanya tercatat sebesar Rp 194,01 miliar. 

Setali tiga uang, pembengkakan juga terjadi pada beban umum dan administrasi. Angkanya membengkak hingga 42%, dari semula Rp 78,14 miliar pada tahun 2021 menjadi sebesar Rp 111,15 miliar selama tahun 2022. 

Baca Juga: Menepis Dahaga Kinerja, BATA Melangkah Pasti di Momentum Puasa, Begini Strateginya

Kondisi tersebut membuat rugi usaha BATA meningkat menjadi sebesar Rp 60,63 miliar. Di mana pada tahun sebelumnya rugi usaha Sepatu Bata senilai Rp 58,21 miliar. 

Per akhir Desember tahun lalu BATA harus menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 106,95 miliar. Angkanya jauh meningkat dari semula Rp 51,20 miliar di tahun 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×