kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.290   6,00   0,04%
  • IDX 7.606   72,54   0,96%
  • KOMPAS100 1.082   12,15   1,14%
  • LQ45 800   6,71   0,85%
  • ISSI 254   -0,52   -0,20%
  • IDX30 413   4,37   1,07%
  • IDXHIDIV20 473   6,15   1,32%
  • IDX80 121   0,84   0,71%
  • IDXV30 126   2,02   1,63%
  • IDXQ30 132   1,65   1,26%

Serapan B40 Semester I-2025 Capai 6,8 Juta KL, Bahlil Optimistis Target Tercapai


Senin, 11 Agustus 2025 / 20:11 WIB
Serapan B40 Semester I-2025 Capai 6,8 Juta KL, Bahlil Optimistis Target Tercapai
ILUSTRASI. Serapan biodiesel B40 atau bauran Solar dengan 40% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit atau CPO semester I-2025 mencapai 6,8 juta kiloliter. KONTAN/Baihaki/21/10/2022


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan serapan biodiesel B40 atau bauran Solar dengan 40% bahan bakar nabati berbasis minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) semester I-2025 mencapai 6,8 juta kiloliter (KL).

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi tersebut baru mencapai 50,4 persen dari target pemanfaatan B40 yang ditargetkan sebesar 13,5 juta KL.

"Target kita-kan 13,5 juta di tahun 2025. Realisasinya sudah 6,8, artinya sudah sampai dengan 50,4 persen dan Insyaallah akan terjadi," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantor ESDM, Selasa, (11/08/2025).

Baca Juga: Rencana Program B50, Implementasi B40, Serta Persoalannya

Ia menambahkan, implementasi B40 dibagi ke dalam dua skema yakni Public Service Obligation (PSO) dan non-PSO. harga non-PSO, kata dia, dikenakan untuk industri dengan harga yang jauh lebih mahal.

Sementara harga PSO jauh lebih murah karena disubsidi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Kami lagi cari regulasi agar perusahaan industri bisa pakai B40 dengan harga terjangkau," tandas Bahlil.

Kebijakan pemerintah terkait dengan pencampuran bahan bakar nabati jenis biodiesel dari 35 persen ke 40 persen di dalam bahan bakar minyak jenis solar dinyatakan berlaku sejak tanggal 1 Januari tahun 2025 melalui Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40 persen.

Baca Juga: BPDP: Kenaikan Pungutan Ekspor CPO untuk Dukung Program B40

Sebelumnya dalam catatan Kontan, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono pernah mengatakan bahwa produksi CPO dan PKO nasional bakal kembali stagnan atau hanya tumbuh tipis 1,7% menjadi 53,60 juta ton pada 2025.

Lagi-lagi, hal ini terjadi sebagai imbas dari menuanya sebagian tanaman sawit di Tanah Air. 

Di sisi lain, Gapki mengungkap program B40 bakal mengerek biodiesel sebesar 18,7% menjadi 13,58 juta ton pada 2025. Di sisi lain, ekspor minyak sawit diprediksi bakal turun 6,9% menjadi 27,50 juta ton pada tahun ini.

Hal tersebut disebabkan kurangnya pasokan untuk pasar ekspor yang dikhawatirkan akan berlanjut secara jangka panjang. 

Selanjutnya: Penjualan Unit Properti Residensial Terkontraksi, Begini Kata Bank Penyalur KPR

Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Membakar Lemak Perut dalam 30 Hari, Ada Alpukat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×