Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
Seperti salah seorang warga Dusun Sukajadi, Desa Pusaka Jaya Utara (PJU), Sardi yang berprofesi sebagai Linmas di dusun tersebut. Setiap hari, ia bertugas memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan.
Setelah mengetahui ada peristiwa di anjungan YY, ia ikut mendaftar menjadi sukarelawa yang bertugas membantu operasional Posko Logistik di PJU. Oleh karena itu Sardi dan beberapa anggota Linmas lainnya berjaga selama 24 jam sejak minggu lalu.
"Profesi saya kan Linmas. Memang dalam keadaan seperti ini harus cepat tanggap membantu. Sekecil apapun kita kurangi akibat dan dampak yang terjadi dari kejadian ini. Saya dan teman lainnya membantu untuk berjaga posko logistik di PJU selama 24 jam secara bergantian," ujarnya.
Bukan hanya menjaga posko, namun ia juga membantu untuk menurunkan material yang baru datang dari Jakarta ke posko atau mengangkut material ke mobil box untuk dikirimkan ke titik terdampak.
"Kita juga bantu Pertamina untuk mengangkut dan memindahkan barang logistik ini. Saling membantu itu baik. Apalagi Pertamina juga sudah memiliki maksud baik untuk membersihkan ceceran minyak itu dengan memberi logistik. Kami harap ini cepat selesai agar semua bisa beraktivitas lagi seperti biasa, yang nelayan ya melaut, yang berdagang dan lainnya juga bisa bekerja lagi," ujarnya.
Tutup Kebocoran
Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) berhasil mempercepat rencana tajak pengeboran Relief Well YYA-1RW sebagai upaya menghentikan gelembung gas setelah selama satu minggu melakukan survey untuk menentukan titik sumur dan penempatan rig.
Pengeboran sumur telah dimulai jam 14.00 WIB pada Kamis (1/8), atau 2 hari lebih cepat dari jadwal semula. Sampai pukul 06.00 WIB pagi ini, Sabtu (3/8), pengeboran sudah mencapai kedalaman 136 meter dan terus dilanjutkan sampai target kedalaman 2765 meter. “Rig Jack Up Soehanah sudah berada di sekitar lokasi relief well YYA-1RW pada tanggal 27 Juli 2019.
Kegiatan mobilisasi rig ini dilakukan bersamaan dengan dilakukannya survey geohazard dan geotechnical , sehingga tidak ada waktu tunggu. Proses pre load bisa langsung dilakukan begitu Marine Survey Waranty diperoleh.
Sementara itu beberapa pekerjaan persiapan bisa dilakukan secara simultan sehingga dapat mempercepat waktu tajak dua hari dari rencana awal,” ujar Ifki Sukarya, Vice President Relations PHE.