Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendapatkan apresiasi Medbun Award 2024 atas dedikasi mereka dalam mendampingi petani kelapa sawit swadaya di Indonesia. Penghargaan ini diberikan pada Kamis, 18 Juli 2024 di Bandung, Jawa Barat.
Industri perkelapasawitan menjadi sektor penting bagi ekonomi nasional, menopang pendapatan sekitar 4,2 juta orang dan menghidupi 20,8 juta jiwa. Nilai ekonominya mencapai Rp 750 Triliun per tahun atau 3,5% dari PDB nasional 2023, dengan devisa sebesar Rp. 450 Triliun per tahun dari ekspor produk hilir.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, melalui Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Setia Diarta, menegaskan pentingnya ekspor kelapa sawit bagi neraca perdagangan dan ekonomi regional, serta peranannya dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Strategi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan
“Apabila nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya di-take out dari total nilai ekspor nasional, maka terjadi ketimpangan neraca perdagangan,” katanya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/7).
SPKS telah berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit melalui program pelatihan dan pendampingan.
Ketua SPKS Nasional, Sabarudin, menyatakan bahwa penghargaan ini memotivasi mereka untuk terus memberikan manfaat bagi anggota dan meningkatkan tata kelola sawit nasional.
SPKS rutin mengadakan pelatihan bagi 1.000 hingga 1.500 petani setiap tahun di 22 kabupaten. Pelatihan mencakup manajemen koperasi, keuangan, dan tata kelola untuk mendukung sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Baca Juga: Penyakit Ganoderma Ancam Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit
SPKS juga membantu petani dalam legalitas lahan dan penguatan kelembagaan. Mereka bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu petani mendapatkan Sertifikat Tanah Hak Milik (STDB) dan mendukung sertifikasi ISPO bagi sembilan koperasi dengan total anggota 3.000 petani di area sekitar 7.000 hektare.
Selain itu, SPKS aktif dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan pengembangan produk agrokimia ramah lingkungan, seperti biosilika dari limbah sawit. Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif bagi industri sawit nasional dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News