kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.296   -70,00   -0,43%
  • IDX 7.065   -110,75   -1,54%
  • KOMPAS100 1.025   -19,53   -1,87%
  • LQ45 796   -18,81   -2,31%
  • ISSI 225   -1,20   -0,53%
  • IDX30 416   -10,01   -2,35%
  • IDXHIDIV20 494   -14,82   -2,91%
  • IDX80 115   -2,20   -1,87%
  • IDXV30 119   -2,04   -1,69%
  • IDXQ30 136   -3,44   -2,46%

Sertifikasi manajemen risiko ala Sinarmas


Kamis, 13 Agustus 2015 / 10:15 WIB
Sertifikasi manajemen risiko ala Sinarmas


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Di jagat industri Tanah Air, bisnis Grup Sinarmas telah menjelma menjadi gurita dengan tentakel bisnis di banyak bidang. Dibentuk pada 1962 silam, Grup Sinarmas beroperasi di enam pilar bisnis utama, yakni pulp & paper, agribisnis, jasa keuangan, pengembangan properti, telekomunikasi, energi dan infrastruktur.

Di industri keuangan, perjalanannya panjang Grup Sinarmas harus berhadapan dengan dengan era kelahiran beleid Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang pengawasan terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. Catatan regulator, ada lima perusahaan asuransi dan satu bank yang beroperasi di bawah bendera kelompok konglomerasi keuangan Grup Sinarmas.

Lembaga jasa keuangan terpadu Grup Sinarmas dikomandoi oleh Sinarmas Multiartha. Perseroan ini telah menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, perusahaan ini berkibar lewat nama PT Internas Artha Leasing Company yang berdiri pada tahun 1982 silam.

Sedangkan predikat entitas utama konglomerasi keuangan Grup Sinarmas dipegang oleh PT Asuransi Sinarmas yang bergerak di bidang asuransi kerugian. Asuransi Sinarmas memiliki tanggung jawab penuh terhadap lima anak usaha.

Yakni, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG dan PT Asuransi Jiwa Mega Life, Sinarmas Multifinance, Sinarmas Sekuritas dan Bank Sinarmas (lihat tabel).

Penunjukan Asuransi Sinarmas sebagai entitas utama tak lain karena skala bisnisnya yang jumbo. "Bank Sinarmas mendukung pengawasan terintegrasi oleh OJK. Kami juga mendukung kebijakan entitas utama dalam menjalankan peran dan fungsi pengawasan terhadap Sinarmas Financial Service," ujar Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas kepada KONTAN, kemarin.

Meski skala bisnis Bank Sinarmas tidak sebesar saudara kandungnya, seperti Asuransi Sinarmas dan Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, kontribusi aset Bank Sinarmas terhadap Sinarmas Multiartha tidak sedikit. Yakni, mencapai 40% dari sisi aset. Total aset Bank Sinarmas sebesar Rp 21,26 triliun per 2014 lalu, sedangkan total aset Sinarmas Multiartha tembus hingga Rp 53,82 triliun.

Karenanya, meski akan menjalani pengawasan terintegrasi, Bank Sinarmas tidak akan berhenti mengembangkan bisnisnya. Bank ini malah berambisi untuk menambah modalnya sehingga naik kelas masuk kelompok bank Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III. "Kami akan melakukan right issue, waran atawa aksi korporasi lainnya," terang Freenyan.

Entitas utama terus mendorong lembaga jasa keuangan di bawah Grup Sinarmas untuk menerapkan sistem manajemen risiko. Saat ini, seluruh entitas usahanya, kecuali Asuransi Sinar Mas dan Bank Sinarmas, telah melakukan pelatihan rutin terkait manajemen risiko.

Sementara, Asuransi Sinar Mas dan Bank Sinarmas  sudah memiliki sistem manajemen risiko. "Agustus ini, kami akan melakukan sertifikasi manajemen risiko di lembaga jasa keuangan lainnya di bawah Grup Sinarmas," ujar Dumasi M Samosir, Direktur Asuransi Sinarmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×