Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah melalui Perum Bulog resmi meluncurkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk mengontrol harga beras yang mengalami kenaikan di pasar. Beras SPHP ini dijual dalam ukuran 5 kilogram seharga Rp 62.500, sesuai HET Rp 12.500 per kilogram.
Beras SPHP ini tergolong beras medium yang HET-nya juga sebesar Rp 12.500 per kilogram untuk zona I. Sedangkan harga HET beras premium di zona I sendiri sekarang masih berada di Rp 14.900 per kilogram.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal menjelaskan, beras SPHP ini merupakan kolaborasi bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menghadirkan beras dengan harga dan mutu yang terjamin.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian dan Menteri Koordinator Pangan, untuk SPHP ini kita perketat distribusinya,” ungkap Ahmad saat peluncuran beras SPHP di Jakarta, Jumat (18/7).
Baca Juga: Bulog Mulai Salurkan Program Beras SPHP, Pastikan Tak Ada Penyelewengan
Lebih lanjut, ia bilang beras SPHP akan didistribusikan melalui pengecer di pasar, koperasi merah putih, serta kios pangan pemerintah.
Nah, tak sembarang orang bisa menjadi pengecer. Ahmad bilang calon pengecer perlu mendaftar melalui aplikasi Klik SPHP dengan melampirkan berbagai dokumen pendukung, termasuk surat izin usaha dan pernyataan kesanggupan untuk tidak menyelewengkan beras SPHP, sebagai syarat pemesanan.
Adapun, Ahmad menekankan pengecer wajib menimbang beras sebelum diterima konsumen nantinya untuk memastikan ukurannya tak kurang dari 5 kilogram.
“Kalau kurang, segera minta ganti dengan yang ukurannya tepat,” tegasnya.
Baca Juga: Jaga Pasokan & Harga Beras Stabil, Bulog Ditugaskan Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP
Pun, kuota pemesanan tiap pengecer dibatasi maksimal 2 ton untuk memastikan distribusi merata di seluruh wilayah Indonesia. Konsumen juga dibatasi dengan pembelian maksimal 2 karung beras 5 kilogram per orang.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa beras SPHP ini terbebas dari praktik oplos seperti yang baru-baru ini terjadi.
“Kalau ini bukan oplosan. Ini perintah bapak presiden, tidak berani (dioplos),” katanya.
Dengan penyaluran beras SPHP ini, Amran berharap harga akan segera turun.
“Kami yakin 1-2 minggu lagi dapat turun,” tandasnya.
Untuk diketahui, Bulog menargetkan akan mendistribusikan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton selama semester II-2025. Untuk bulan Juli ini, targetnya distribusi bisa mencapai 98,91 juta kilogram. Nah selama 5 hari pertama distribusinya, terealisasi target sudah mencapai 860.680 kilogram.
Selanjutnya: Kemenko Ungkap Perkembangan MoU Impor Minyak AS, Lagi Dihitung Secara Bisnis
Menarik Dibaca: Cadbury Dairy Milk Gandeng Enhypen Rilis Cokelat Susu Klasik dengan Resep Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News