Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) menyetor kewajiban keuangan pemerintah berupa pajak, non pajak dan royalti kuartal II tahun 2016 sebesar Rp 1,16 triliun.
Juru Bicara Newmont, Rubi Purnomo mengatakan, pembayaran terbesar adalah pajak badan (PPh 25) sebesar Rp 479 miliar disusul pembayaran bea ekspor konsentrat sebesar Rp 331 miliar dan royalti sebesar Rp 259 miliar sebagai komponen terbesar ketiga.
"Sedangkan pajak penghasilan perorangan (PPh 21) sebesar Rp 54 miliar. Tarif Pajak Badan (PPh 25) yang berlaku bagi PTNNT sesuai ketentuan kontrak karya adalah 35%," katanya melalui siaran tertulisnya, Selasa (2/8).
Pembayaran pajak, non-pajak dan royalti kuartal II 2016 diklaim lebih besar dibanding pembayaran kuartal II 2015 sebesar Rp 969 miliar. Selama semester I tahun 2016 ini, Newmont telah membayar pajak, non-pajak dan royalti sebesar Rp 2,29 triliun. “Peningkatan pembayaran pajak, non-pajak dan royalti selama kuartal II/2016 cukup signifikan dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya," jelasnya.
Hal ini disebabkan selain karena kenaikan tarif royalti, adanya biaya ekspor konsentrat, juga karena perusahaan beroperasi dengan kapasitas produksi maksimal walaupun harga logam yang rendah pada tahun 2015. "Di masa harga komoditas rendah Newmont tetap beroperasi dan produksi sesuai target. "Namun harus lebih efisien," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News