kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siantar Top (STTP) dulang pertumbuhan positif di awal tahun 2021


Kamis, 01 April 2021 / 21:44 WIB
Siantar Top (STTP) dulang pertumbuhan positif di awal tahun 2021
ILUSTRASI. Siantar Top (STTP) dulang pertumbuhan positif di awal tahun 2021


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Siantar Top Tbk (STTP) menyongsong tahun 2021 dengan prospek bisnis yang positif. Pasalnya, hingga Februari, STTP berhasil mendulang pertumbuhan penjualan yang cukup baik dari segmen pasar domestik dan juga ekspor. 

Direktur Siantar Top, Armin, menyebut, penjualan di separuh kuartal I 2021 year to year (yoy), mengalami pertumbuhan meskipun tidak terlalu besar, apabila dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di tahun lalu. 

"Kita lihat tahun ini dibanding tahun lalu, kita masih tumbuh sampai Februari 2021, tidak sampai 10% tapi masih tumbuh,” kata Armin saat dihubungi Kontan, Senin (29/3). 

Sejalan dengan itu, penjualan ke ekspor pun diakuinya ikut merangkak naik hingga Februari tahun ini. Menurut Armin penjualan STTP ke pasar ekspor tumbuh lebih dari 10%  jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu. 

Sebagai gambaran, berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, disebutkan bahwa penjualan ekspor STTP pada Januari-September 2020 mencapai Rp 98,00 miliar atau setara kurang lebih 8,63% dari total penjualan bersih perusahaan di periode tersebut. 

Baca Juga: Tahun ini, Siantar Top (STTP) bidik kontribusi ekspor mencapai double digit

Namun, Armin bilang penjualan ekspor di tahun lalu mengalami sedikit penurunan. Pandemi covid-19 yang mulai merambah ke sejumlah negara tujuan ekspor di awal tahun 2020, membuat STTP kesulitan mendistribusikan barang ekspor mereka. 

“Ekspor agak parah karena begitu lockdown itu kan negara luar dulu, barang kita kan ngak bisa masuk karena ada Covid-19,” kata dia. 

Selain itu, ketersediaan peti kemas dan kapal untuk keperluan pengapalan,juga menjadi tantangan perseroan di sisi penjualan ekspor sejak akhir tahun 2020 hingga saat ini. 

Meski masih diterpa sejumlah kendala, Armin tetap optimistis STTP akan mendulang kinerja yang positif di tahun ini. Menurutnya, program vaksinasi yang digencarkan pemerintah sejak Maret lalu dapat mendongkrak perekonomian Indonesia secara perlahan. 

“Kalau memang program pemerintah berjalan bagus, harusnya di tahun ini sih pelan-pelan berangsur lebih baik itu yang kita lihat,” ungkapnya. 

Berdasarkan keoptimisannya tersebut, STTP berani menargetkan pertumbuhan penjualan hingga double digit di sepanjang tahun ini. Target yang dipasang masih sama seperti tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Indofood CBP Pecah Kongsi dengan Fritolay, Simak Rekomendasi Analis untuk Saham ICBP

“Tahun kemarin kita juga memprediksi tumbuhnya kita double digit, karena tiba-tiba pandemi juga kondisi ekspor di akhir tahun, sehingga mau mencapai double digit (penjualan)  itu kurang sedikit,” terangnya. 

Asal tahu saja, pada Kuartal III 2020 lalu STTP mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 2,81 triliun atau tumbuh 8,77% (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,59 triliun. 

Untuk memuluskan target penjualan di tahun ini, STTP menganggarkan alokasi modal usaha atau capex sebesar Rp 450 miliar. Sumber dana yang berasal dari kas internal perusahaan tersebut, akan digunakan antaranya untuk keperluan perluasan usaha juga pelunasan sejumlah kewajiban perusahaan. 

Baca Juga: Margin Menjanjikan, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) Ingin Kerek Porsi Ekspor Hingga 50%

“Untuk anak perusahaan kita danakan Rp 100 miliar, untuk perluasan usaha STTP anggarkan Rp 100 miliar, dividen kita datangkan  Rp 50 miliar. Pelunasan hutang obligasi kita cadangkan Rp 200 miliar,” jelas Armin. 

Sedikit informasi, seiring dengan penjualan neto yang bertumbuh INTP mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 479,40 miliar pada kuartal III 2020. Angka tersebut tumbuh 27,09% (yoy) dibanding perolehan laba bersih di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 377,19 miliar.

Selanjutnya: Tesla Pilih Bikin Pabrik Mobil Listrik di India, Ini Rekomendasi Saham ANTM dan INCO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×