Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sejatinya, kebutuhan listrik di Blok Rokan mencapai 400 MW yang dipasok dari tiga pembangkit. Selain PLTGU North Duri Cogen (NDC) milik MCTN yang telah diakuisisi oleh PLN, dua pembangkit lainnya yakni PLTG Minas dan Central Duri dengan kapasitas 130 MW.
Kedua pembangkit ini masuk dalam cost recovery sehingga telah menjadi milik negara melalui Pertamina Hulu Rokan. Bob mengungkapkan bisa saja nantinya dua pembangkit ini masuk dalam sistem interkoneksi PLN sehingga dikelola PLN.
Baca Juga: PLN siap gelontorkan Rp 2,33 triliun untuk stimulus listrik di kuartal III-2021
Kendati demikian, melihat usia dua pembangkit yang sudah cukup uzur maka besar kemungkinan kebutuhan listrik ke depannya tak lagi mengandalkan kedua pembangkit ini. Kebutuhan listrik pengganti diharapkan bisa dipasok dari sistem Sumatra.
Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, harga yang ditetapkan untuk PLTGU NDC disebut mencapai US$ 300 juta. Jumlah ini meningkat dibanding harga saat dibeli 20 tahun silam yang sebesar sebesar US$ 190 juta.
Dalam prosesnya, PLN pun sempat berniat menawar pembangkit ini dengan harga US$ 30 juta.
Selanjutnya: PPKM Darurat berlaku, begini dampaknya ke konsumsi listrik dan BBM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News