kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapakan US$ 570 juta, Pertamina EP (PEP) siap geber produksi


Kamis, 13 Desember 2018 / 21:09 WIB
Siapakan US$ 570 juta, Pertamina EP (PEP) siap geber produksi
ILUSTRASI. SUMUR MINYAK SUKOWATI


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP (PEP) masih berhasrat meningkatkan produksi minyak dan gas tahun depan. PEP menggangarkan investasi sebesar US$ 570 juta di tahun 2019.

Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, dana investasi tersebut akan digunakan untuk pemboran eksplorasi, pemboran pengembangan, proyek EOR, proyek pengembangan minyak, peningkatan kehandalan fasilitas produksi, dan health, safety, environment (HSE) di seluruh lapangan PEP.

Dengan investasi tersebut, Nanang berharap produksi minyak Pertamina EP bisa mencapai 82.500 bopd di tahun depan. Untuk produksi gas ditargetkan mencapai 970 mmscfd.

Sementara hingga akhir tahun 2018, Nanang memproyeksi produksi minyak Pertamina EP bisa mencapai 79.000 BOPD atau sebesar 96% dari target. Untuk produksi gas diproyeksi bisa mencapai 1.019 mmscfd atau sebesar 103% dari target.

Ini berarti produksi minyak Pertamina EP tahun depan meningkat sebesar 3.500 bopd. Nanang bilang kenaikan produksi tersebut akan berasal dari proyek-proyek baru Pertamina EP. "Kenaikan minyak dari proyek-proyek baru seperti Jati Asih, Bambu Besar, dan Akasia Bagus, semuanya ada di Jawa Barat," kata Nanang ke Kontan.co.id pada Kamis (13/12).

Pada tahun ini, Pertamina EP memang menemukan sumber cadangan migas dan kondensat baru di area Jawa Barat. Salah satunya melalui pemboran sumur eksplorasi Akasia Maju – 001 (AMJ-001). Sumur AMJ-001 mulai ditajak atau digali pada tanggal 20 Maret 2018 dan selesai pada 20 Agustus 2018. Sumur tersebut dibor hingga mencapai kedalaman 2.517 meter.

Salah satu uji produksi dari sumur tersebut ternyata mampu mengalirkan minyak hingga 1.700 BOPD. Sementara hasil uji produksi lainnya juga mengalirkan gas dan kondensat.

Di sisi lain, produksi gas Pertamina EP pada tahun depan justru mengalami penurunan. Nanang menyebut penurunan produksi gas terjadi lantaran ada penurunan produksi dari Lapangan Musi di Sumatera Selatan. "Gas turun karena suplainya dari lapangan Musi Sumsel turun sekitar 40 mmscfd. Sementara belum ada tambahan suplai dari lapangan baru,"jelas Nanang.

Untuk lifting migas hingga akhir tahun, Nanang memproyeksi lifting minyak Pertamina EP di akhir 2018 bisa mencapai 78.120 bopd atau sebesar 98% dari target. Untuk lifting gas sebesar 815 mmscfd atau sebesar 105% dari target perseroan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×