Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menyiapkan sejumlah rencana ekspansi di sepanjang tahun ini. Perusahaan berencana membuka dua sampai dengan tiga rumah sakit baru yang berlokasi di Deltamas Jawa Barat, Pamulang Banten, dan Slawi Jawa Tengah.
Untuk itu, perusahaan menganggarkan belanja modal atawa capital expanditure (capex) sebesar Rp 750 miliar untuk tahun ini.
Sebagai informasi, hingga kini MIKA telah mengoperasikan sebanyak 26 rumah sakit. Dengan rincian, 16 rumah sakit terletak di di wilayah Jabodetabek, lima rumah sakit di Jawa Barat, empat rumah sakit di Surabaya (Jawa Timur), dan satu di Tegal (Jawa Tengah).
"Capital expenditure (capex) yang dianggarkan total sekitar Rp 750 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk pembangunan ke-3 rumah sakit tersebut," kata Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/6).
Dia tidak membeberkan lebih detail kapan tepatnya pembangunan rumah sakit baru tersebut akan rampung. Namun, berdasarkan catatan Kontan.co.id, MIKA akan segera membuka rumah sakit ke-27, 28 dan 29, yang masing-masing dibuka pada bulan Juli, November 2022 dan tahun 2023 mendatang.
Baca Juga: Tahun Ini, Mitra Keluarga (MIKA) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 5%
Di samping membuka rumah sakit baru, Aditya menyebut bahwa MIKA juga menilik peluang penambahan jaringan lewat akuisisi rumah sakit.
Saat ini sudah ada satu rencana akuisisi yang ada di dalam pipeline perusahaan, namun masih dalam tahap awal sehingga pihaknya belum bisa menginformasikan lebih lanjut.
"Akuisisi masih menjadi salah satu strategi growth kami, untuk saat ini ada satu dalam pipeline, namun masih dalam tahap awal belum bisa banyak kami informasikan untuk saat ini," ungkap Aditya.
Sekadar informasi, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 ini, MIKA mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 1,09 triliun. Jumlah ini turun dari periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 1,20 triliun.
Aditya bilang, pendapatan terbesar masih ditopang oleh pendapatan rawat inap dengan kontribusi sekitar 63%. Sementara sisanya berasal dari pendapatan rawat jalan.
Dari sisi bottom line, MIKA terpantau membukukan penurunan laba bersih sebesar 14,85% dari semula Rp 316,34 miliar, menjadi Rp 269,36 miliar selama kuartal I-2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News