kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.463.000   20.000   1,39%
  • USD/IDR 15.149   70,00   0,46%
  • IDX 7.679   -99,63   -1,28%
  • KOMPAS100 1.195   -16,42   -1,36%
  • LQ45 967   -18,12   -1,84%
  • ISSI 229   -0,48   -0,21%
  • IDX30 495   -9,88   -1,96%
  • IDXHIDIV20 596   -14,03   -2,30%
  • IDX80 136   -1,91   -1,38%
  • IDXV30 141   -1,69   -1,18%
  • IDXQ30 165   -3,56   -2,11%

Siapkan Carbon Capture di Jatibarang, Pertamina Prediksi Tekan 14,6 Juta Ton Emisi


Rabu, 25 September 2024 / 10:53 WIB
Siapkan Carbon Capture di Jatibarang, Pertamina Prediksi Tekan 14,6 Juta Ton Emisi
ILUSTRASI. Injeksi CO2 Tingkatkan Produksi Minyak - Petugas melakukan uji coba injeksi CO2 dengan metode Huff & Puff di lapangan minyak PT Pertamina (persero) Jatibarang, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022). Jika metode ini berhasil maka akan diterapkan di lapangan-lapangan minyak Pertamina lainnya sehingga diharapkan dapat meningatkan produksi minyak dan mendukung proyek nasional 1 juta barrel minyak per hari pada tahun 2030. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/26/10/2022


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina EP Subholding Upstream Regional Jawa menargetkan untuk melakukan injeksi CO2 atau Carbon Capture Storage (CCS) secara penuh di Lapangan Jatibarang pada tahun 2031. Inisiatif ini diproyeksikan dapat mengurangi emisi hingga 14,6 juta ton CO2 per tahun.

Danya Dewanti, Assistant Manager Communication Relation Subholding Upstream Regional Jawa, menjelaskan bahwa metode yang diterapkan adalah huff and puff. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap persiapan pilot project.

“Kami mulai dengan studi kelayakan pra hingga tahun 2026,” ungkap Danya dalam acara sosialisasi Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024, Senin (23/9).

Baca Juga: Airlangga Sebut Indonesia Punya Gudang Penyimpanan Karbon Terbesar di Dunia

Setelah menyelesaikan studi kelayakan pada tahun 2026, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan Financial Investment Decision (FID) pada tahun 2027. Proses ini akan mencakup berbagai studi, termasuk POFD Feasibility Study dan Front End Engineering Design (FEED). Konstruksi fasilitas baru direncanakan pada tahun 2029, dengan pengeboran untuk mempersiapkan reservoir yang akan diinjeksikan CO2.

Meskipun injeksi CO2 bertujuan utama untuk mengurangi emisi, Danya menyatakan bahwa saat ini belum dapat dipastikan apakah metode ini juga akan meningkatkan produksi minyak di Jatibarang.

"Target utama kami adalah dekarbonisasi dengan pengurangan emisi CO2. Jika berhasil, ini bisa menjadi salah satu milestone penting untuk Enhanced Oil Recovery (EOR)," tambahnya.

Dengan langkah ini, Pertamina menunjukkan komitmennya dalam upaya dekarbonisasi dan keberlanjutan lingkungan, sambil tetap mempertimbangkan potensi peningkatan produksi di masa depan. Danya menegaskan, "Pengurangan 14,6 juta ton CO2 per tahun akan tercapai ketika proyek ini sepenuhnya diimplementasikan sesuai roadmap kami pada tahun 2031," pungkasnya.

Selanjutnya: Pupuk Indonesia Gelar Jambore MAKMUR untuk Pertanian Berkelanjutan, Dukung Regenerasi

Menarik Dibaca: Euromedica Perkuat Komitmen Kesehatan dan Kecantikan dengan Buka Klinik Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×