kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan Carbon Capture Storage


Jumat, 17 Mei 2024 / 10:47 WIB
Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan Carbon Capture Storage
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina menjalin kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Kerjasama ketiga pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan Framework Agreement yang dilaksanakan di ajang The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition.

Melalui kerjasama ini ketiga pihak akan melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kolaborasi trans-boundary value chain CCS serta memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transport, dan lokasi storage CO2. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proyek CCS baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama strategis ini menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mendorong inisiatif program CCS dan penurunan karbon di Indonesia, termasuk untuk mengembangkan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional di wilayah kerja Pertamina.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Siapkan Pasokan Avtur Hajj Flight di Bandara Adi Soemarmo

Menurut Nicke, kerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi dan program penurunan karbon di Indonesia dengan berkolaborasi dengan partner internasional.

"Tujuannya untuk mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia karena memiliki  potensi penyimpanan karbon yang sangat besar di wilayah Asia Tenggara,” ungkap Nicke dalam keterangan resmi, Kamis (16/5).

Senada dengan Nicke, President ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed menyampaikan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk percepatan program pengurangan emisi.

“Bersama dengan Pertamina, KNOC dan dukungan Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×