kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sidak ke Dongala, Zulhas Senang Migor Curah Sesuai HET


Rabu, 29 Juni 2022 / 20:03 WIB
Sidak ke Dongala, Zulhas Senang Migor Curah Sesuai HET
ILUSTRASI. Mendag Zulkifli Hasan meresmikan secara terpusat Pasar Labean, Pasar Ogoamas & Pasar Sioyong di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (29/6, setelah peninjauan bapok di Pasar Toaya, Donggala, Sulawesi Tengah.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag)  Zulkifli Hasan sadar betul, Indonesia bukan hanya Pulau Jawa. Alhasil, aksi sidak menyasar luar Jawa, memantau harga bahan pokok (bapok) termasuk minyak goreng (migor) curah.

Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, berangkat dari Jakarta menuju Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Rabu,(29/6), dini hari, pukul 02.00 WIB.

Rupanya, Mendag Zulhas ingin hadir di Pasar Pasar Toaya, saat perdagangan baru dimulai. Agar bisa tahu harga bapok dan migor curah yang ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

"Saya berangkat dari Jakarta pukul 02.00 dini hari. Sampai Donggala pagi-pagi sekali untuk memastikan apakah harga minyak goreng curah di Donggala sudah sesuai HET pemerintah atau masih tinggi,” ujar Mendag Zulhas  sesaat setelah meresmikan tiga pasar rakyat secara terpusat di Pasar Toaya dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Ada 34.900 Pengecer Program Minyak Goreng Curah Rakyat Telah Terdaftar

Setelah meninjau langsung Pasar Toaya serta bertanya langsung kepada pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas mendapati harga minyak goreng curah stabil di harga Rp14.000 per liter.

“Setelah langsung turun ke Pasar Toaya ini, senang rasanya harga minyak goreng curah stabil sesuai HET. Hanya saja kalau minyak goreng kemasan bermerek itu tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal yang pasti, pemerintah memastikan minyak goreng murah untuk rakyat terus terjaga ketersediaannya,”kata Mendag Zulhas.

Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah dalam botol-botol plastik. Minyak goreng curah dijual bersama botol plastik tersebut dengan harga Rp14.500 per liter. Selisih Rp 500 dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik.

“Rp500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000 per liter, mereknya Minyakita,”kata Mendag Zulhas.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Mendag Zulhas meresmikan, tiga pasar rakyat yang berada di Kabupaten Donggala. Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Labean, Pasar Ogoamas, dan Pasar Sioyong.

Peresmian pasar dilaksanakan secara terpusat di Pasar Toaya, tempat Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.

“Saya memantau harga-harga bapok di Pasar Toaya, serta meresmikan tiga pasar rakyat Donggala yang merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan, yakni Pasar Rakyat Labean, Ogoamas, dan Sioyong,” imbuh Mendag Zulhas.

Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan tahun 2021 sebesar Rp6 miliar. Pasar Labean menempati lahan seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi. Pasar Labean memiliki 40 kios dan tujuh los yangmenampung 128 pedagang.

Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Minta Dukungan Produsen Migor untuk Progam Minyak Kita

Komoditas yang dijual antara lain barang pokok dan penting, serta kain. Pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di atas lahan seluas 850 meter persegi dengan bangunan seluas 500 meter persegi.

Pasar ini menampung 117 pedagang serta memiliki 32 kios dan tujuh los. Komoditas yang dijual adalah barang pokok dan kain. Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp6miliar.

Dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter per egi dengan luas bangunan 500 meter persegi. Saat ini menampung 128 pedagang dan memiliki 40 kios serta delapan los. Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×