Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Lantaran tak bakal memenuhi target ekspor tahun 2016, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berencana mengulang target itu di tahun 2017. Tahun depan, produsen jamu Tolak Angin tersebut kembali mencanangkan target kontribusi penjualan ekspor sebesar 5%.
Sido Muncul akan mengejar target secara bertahap. Sementara fokus tujuan ekspor perusahaan adalah negara di kawasan Asia Tenggara.
Tak sekadar memperluas pasar, Sido Muncul akan memperdalam pemahaman produk. "Saat ini kami sedang menggenjot beberapa strategi untuk mendongkrak penjualan ekspor di antaranya menyamakan persepsi dulu dengan pemahaman negara ekspor supaya produk dapat mudah diterima," beber
Tiur Simamora, Sekretaris Perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Maklum, pemahaman produk herbal masih menjadi ganjalan bagi Sido Muncul dalam merambah pasar luar negeri. Pasalnya pasar luar negeri lebih akrab dengan istilah produk suplemen. Belum lagi tantangan berupa aturan ekspor maupun aturan dari negara tujuan ekspor.
Maka, tahun ini Sido Muncul yakin tak bisa memenuhi target kontribusi ekspor 5%. "Penjualan ekspor sampai saat ini masih di bawah 2% dan rasanya sulit mencapai 5% dengan berbagai hambatan ekspor," kata Tiur.
Hingga kuartal III 2016, Sido Muncul membukukan penjualan Rp 1,89 triliun, tumbuh 14,55% ketimbang penjualan kuartal III 2015. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar Rp 351,93 miliar. Laba itu naik 7,94% ketimbang kuartal III-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News