Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dalam waktu dekat, PT Siemens Indonesia akan membangun pusat perbaikan dan pengujian trafo. Siemens menggandeng PT Krakatau Daya Listrik, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk.
Josef Winter, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, menjelaskan pihaknya memandang, program kelistrikan 35.000 megawatt (MW) sangat baik dan sudah berpartisipasi. Misalnya, kerjasama dengan Krakatau Daya Listrik ini akan mengurangi ketergantungan terhadap fasilitas perbaikan di China.
Jadi, nanti tidak perlu shipment setelah kerjasama Siemens dan Krakatau Daya Listrik ini jadi. "Tipe trafo akan banyak, kami bangun keduanya dan sekarang kami ingin mempercepat prosesnya. Pasar di sini juga terbuka, ini bagus untuk Indonesia dan akan mulai pada tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (3/3).
Nantinya Siemens akan memanfaatkan fasilitas milik Krakatau Daya Listrik sebagai pusat pengujian dan perbaikan trafo. Selain itu tentu saja Siemens akan melakukan alih teknologi.
Sayang Josef tidak merinci lebih mendetail terkait jumlah investasi yang digelontorkan untuk menggarap sektor perbaikan dan pengujian trafo tersebut. Yang jelas, setiap tahun Siemens melakukan investasi berkelanjutan di Indonesia dan melakukan pengembangan teknologi.
Siemens Indonesia akan melihat kerjasama dengan Krakatau Daya Listrik ini ke depan. "Berapa kapasitas yang bisa di-locked, karena kami akan memakai fasilitas mereka dan nanti akan kami upgrade dan memakai teknologi, dari situ baru akan bisa ditentukan," lanjutnya.
Lain dari itu, Siemens juga terus fokus pada pertumbuhan tahun ini melalui penjualan ekspor dan domestik. Saat ini, dari pabrik di Indonesia saja Siemens mampu membukukan penjualan ekspor lebih dari 50%, di samping melayani demand di Indonesia.
Saat ini, selain ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan ini juga menyasar swasta, seperti gedung, rumahsakit, pabrik kertas, pabrik semen, pabrik gula dan industri lainnya. Pihaknya berharap, penjualan terus bertumbuh setiap tahun.
"Sulit mengatakan target spesifik di angka berapa, tetapi kami lihat Indonesia sebagai key market untuk kami," ungkap Josef. Seperti diketahui, pabrik Siemens di Indonesia memproduksi medium voltage switchgear, automation equipment, steam power plant dan mesin turbin. Selain juga pengerjaan engineering dan services.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News