kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siemens gandeng NTP bangun pabrik turbin 12 juta euro


Sabtu, 06 November 2010 / 07:12 WIB
Siemens gandeng NTP bangun pabrik turbin 12 juta euro
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Kerjasama antara investor asing dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan anak usahanya semakin marak. Kali ini, perusahaan asal Jerman Siemens AG asal Jerman yang menggandeng anak usaha PT Dirgantara Indonesia yaitu PT Nusantara Turbin Propulsi. Siemens AG dan PT NTP bekerjasama mendirikan pabrik turbin di bawah bendera PT Siemens Industrial Power dengan nilai investasi 12 juta Euro.

Presiden Direktur PT NTP Supra Dekanto mengatakan nantinya PT NTP dan Siemens AG mendirikan pabrik turbin yang menghasilkan turbin uap dengan kapasitas mesin sekitar 3 megawatt (MW) - 15 MW.

"Turbin uap ini bisa digunakan di beberapa industri seperti pabrik pupuk, pabrik gula dan pembangkit PLN," ujarnya saat penandatanganan perjanjian joint venture pendirian pabrik turbin uap di Jakarta Jumat (5/11).

Dalam dua sampai tiga bulan ke depan, PT Siemens Industrial Power akan menyiapkan perusahaan, yang dilanjutkan dengan pembangunan fisik pabrik. "Pabriknya akan selesai pada awal tahun depan. "Pada semester II tahun 2011 diharapkan sudah bisa memproduksi sebanyak 4 unit turbin," kata Supra. Selanjutnya, mulai tahun 2012 nanti diharapkan pabrik turbin ini bisa memiliki kapasitas produksi hingga 40 unit per tahun.

CEO of the Oil and Gas Division for Industrial Power of Energy Sector of Siemens AG Markus Tacke menambahkan Siemens ingin memeperluas eksistensinya di pasar energi yang berkembang Indonesia. "Kami melihat adanya potensi pasar yang besar untuk turbin uap untuk mendukung program percepatan pengadaan listrk oleh pemerintah Indonesia dan mendorong perkembangan berbagai sektor industri," ujarnya.

Dalam kerjasama patungan ini, Siemens AG menguasai 60% saham, sementara sisanya sebesar 40% dimiliki oleh PT NTP. Perjanjian kerjasama ini akan meliputi kerjasama alih teknologi turbin uap industri. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan bisa memacu industri dalam negeri untuk mengembangkan turbin. Selama ini, Indonesia belum mampu memproduksi turbin dari dalam negeri. Turbin hasil produksi PT Siemens Industrial Power ini nantinya akan memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 40%.

Supra mengatakan untuk saat ini, memang turbin uap yang dihasilkan masih memiliki kapasitas sekitar 3 MW - 15 MW. Tapi, ia bilang seiring dengan kebutuhan untuk geothermal yang cukup tinggi di masa mendatang, pabrik turbin ini berencana akan mengembangkan turbin uap dengan kapasitas mencapai 55 MW yang bisa digunakan untuk geotermal.

Tacke menambahkan, untuk mengenai penambahan kapasitas ini, ia bilang akan sangat tergantung dengan permintaan pasar kemampuan industri di dalam negeri untuk mendukung produksinya.

Untuk mendukung pengembangan industri turbin ini, Supra bilang sejak tahun 2005 PT NTP sudah memulai mengembangkan turbin bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Selain itu, NTP juga sudah mengembangkan kerjasama dengan beberapa industri pendukung untuk kluster industri turbin di beberapa tempat seperti di Cilegon, Cikarang, dan surabaya. "Nantinya kami akan melakukan kerjasama dengan para mitra ini," ujarnya.

Direktur Industri Mesin Kementerian Perindustrian Chanty Triharso menambahkan, kerjasama dengan kluster industri pendukung ini akan mempermudah pengembangan industri turbin. "Kerjasama dengan industri pendukung akan membuat investasi lebih efisien," jelasnya.

Kebutuhan turbin ke depan akan terus bertambah, apalagi saat ini PLN terus mengembangkan pengadaan listrik 10.000 MW tahap II. Triharso bilang, untuk mendukung kebutuhan industri setidaknya dibutuhkan 20 unit - 25 unit turbin per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×