kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Sierad penuhi syarat ekspor olahan ayam ke Jepang


Kamis, 17 Maret 2016 / 11:00 WIB
Sierad penuhi syarat ekspor olahan ayam ke Jepang


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk masih optimistis produk olahannya diterima di pasar Jepang. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk melengkapi persyaratan yang ditetapkan pemerintah Jepang. Bahkan pemerintah Negeri Sakura itu telah menyelesaikan audit terhadap fasilitas dan peternakan milik Sierad.

Presiden Direktur PT Sierad Produce Tbk Eko Putro Sandjojo mengatakan, harusnya pemerintah Jepang menerima masuknya produk olahan Sierad ke sana. "Jadi sekarang kami sedang menunggu approval dari Pemerintah Jepang," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/3).

Eko menjelaskan, Jepang merupakan satu-satunya negara yang menjadi tujuan ekspor produk olahan ayam. Sebab, kalau diekspor ke negara lain, maka industri dalam negeri akan kalah bersaing dengan negara lain dalam hal biaya produksi. 

Tingginya biaya produksi ini lantaran Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan ternak berupa jagung dan kedelai dari Amerika Serikat (AS) dan Brasil. Harga impor bahan baku pakan ini  dua kali lebih mahal dibandingkan harga di AS dan Brasil.

Eko bilang, Sierad akan mengekspor produk olahannya, seperti nugget, yakitori, dan special cut, serta sejumlah produk olahan lainnya. Saat ini, produk olahan itu masih dijual di sejumlah supermarket di dalam negeri. 

Sierad sendiri menargetkan produk olahannya tahun ini mencapai 12.000 ton atau lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 8.000 ton. Nah, bila pemerintah Jepang sudah setuju, maka sebagian produk olahan tersebut akan dikirim ke Negeri Matahari Terbit tersebut. 

Bila Sierad berhasil mengekspor produk olahannya ke Jepang, maka perebutan pangsa pasar ayam di dalam negeri bisa agak longgar. Maklumlah, selama ini industri unggas masih mengandalkan pasar dalam negeri untuk memasarkan produk olahannya. Akibatnya, persaingan menjadi sangat ketat.

Sejatinya, Sierad sendiri pernah mengekspor daging ayam ke Jepang. Namun merebaknya wabah virus H5N1 atau flu burung pada tahun 2004 lalu membuat pemerintah Jepang menghentikan impor tersebut. 

Saat itu, produk yang diekspor adalah daging ayam dengan potongan khusus atau special cut. Dulu ekspor daging olahan Sierad cukup banyak, bisa sampai beberapa kontainer per minggunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×