kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.645   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.174   -10,34   -0,13%
  • KOMPAS100 1.138   -5,82   -0,51%
  • LQ45 833   -3,84   -0,46%
  • ISSI 282   -1,65   -0,58%
  • IDX30 438   -2,26   -0,51%
  • IDXHIDIV20 505   -3,80   -0,75%
  • IDX80 128   -0,78   -0,61%
  • IDXV30 136   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 139   -0,86   -0,61%

Usai Penurunan Tarif, GAPKI Proyeksikan Ekspor Sawit ke AS Tembus 3 Juta Ton


Rabu, 16 Juli 2025 / 17:34 WIB
Usai Penurunan Tarif, GAPKI Proyeksikan Ekspor Sawit ke AS Tembus 3 Juta Ton
ILUSTRASI. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan tarif resiprokal baru untuk Indonesia sebesar 19%. Angka yang jauh lebih rendah dari sebelumnya ini dinilai membawa angin segar bagi pelaku industri sawit nasional.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyambut positif keputusan tersebut. Ia menyebut bahwa penurunan tarif ini menjadi peluang besar mengingat posisi ekspor sawit Indonesia ke AS sangat kuat.

"Menurut saya ini sudah sangat bagus karena kita surplus terhadap AS. Khusus untuk sawit, pangsa pasar kita mencapai 89% di sana, jadi sangat tinggi," kata Eddy kepada Kontan, Rabu (16/7).

Baca Juga: GAPKI Sebut Ekspor Minyak Sawit Makin Tertekan Imbas Kebijakan Tarif Trump

Eddy mencatat, ekspor minyak sawit Indonesia ke Negeri Paman Sam menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Pada 2023, volume ekspor mencapai 2,5 juta ton, meski sedikit menurun menjadi 2,2 juta ton pada 2024. Namun, ia optimistis tren pertumbuhan akan kembali menguat.

"Kalau digarap dengan serius, dalam 2 sampai 3 tahun ke depan ekspor kita bisa tembus ke 3 juta ton," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×