Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah diumumkannya wabah virus corona atau covid-19 di Indonesia pada Maret 2020, emiten makanan dan pakan ternak PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mengakui terjadi lonjakan penjualan produk makanan beku di ritel modern atau modern trade.
Meski begitu, penjualan ini tidak berdampak signifikan ke total penjualan SIPD.
Baca Juga: Sierad Produce Optimistis Permintaan Produk Daging Olahan Tumbuh Dobel Digit
Direktur Utama Sierad Produce, Tommy Wattimena menjelaskan lonjakan penjualan hanya terjadi di modern trade sedangkan food services banyak yang tutup sehingga kalau dihitung secara total belum ada dampak signifikan.
"Agen-agen distributor juga banyak yang tutup karena pedagang kecil yang berjualan di dekat sekolah pada pulang kampung ditambah restoran di mall juga tutup," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/3).
Meski ada pergeseran channel distribusi, secara total penjualan frozen food bermerek Belfoods ini diakui Tommy masih oke, tapi tidak tumbuh signifikan seperti negara maju yang modern trade memegang peranan vital.
"Sedangkan di sini sektor informal masih banyak (pegang pernanan penting)," ujarnya.
Baca Juga: Perusahaan pet food Royal Canin optimistis tumbuh 15% tahun ini
Tommy bilang sebagai perusahaan makanan dan pakan ternak yang kebetulan memiliki peran strategis di masa kritis seperti ini, SIPD terus menjaga ketersediaan produk makanan untuk masyarakat.
Di saat yang sama, Sierad Produce juga terus mengelola keuangan dengan ketat agar keberlangsungan perusahaan tetap terjaga.
Baca Juga: Tingkatkan budidaya unggas, Sierad Produce (SIPD) kembangkan smart poultry farming
Tommy juga memaparkan sejauh ini damap virus corona sudah terasa. Namun karena baru berlangsung di awal tahun, Tommy masih belum bisa melihat gambarannya di sepanjang tahun ini. "Diharapkan semakin cepat selesai semakin baik," ujarnya.
Dalam mengantisipasi Corona, Tommy mengatakan hal yang terpenting adalah perlindungan terhadap para karyawan sebagai inti operasional.
Sedangkan, beberapa karyawan sudah melakukan Work From Home (WFH) dan memastikan jalur suppy chain ke customer tetap terjaga dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News