Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atu SIG mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)yang terus berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan mendorong penggunaan semen ramah lingkungan, khususnya Non Ordinary Portland Cement (Non-OPC).
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan,sebagai market leader di industri semen tanah air, SIG memiliki beragam inovasi produk semen hijau yang rendah karbon sebagai bentuk tanggung jawab dan kontribusi Perusahaan dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan di Indonesia.
“Semen hijau SIG adalah solusi terbaik untuk konstruksi ramah lingkungan yang rendah karbon dan bisa menjadi pilihan utama bagi pemerintah, serta pengembang properti untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing. Dengan jaringan operasional yang ekstensif, SIG siap mendukung pembangunan hingga wilayah terpencil di seluruh wiilayah Indonesia,” kata Donny dalam siaran pers, Senin (21/10).
Baca Juga: SemenHijau SIG Dukung Kementerian PUPR PercepatPembangunan InfrastrukturBerkelanjutan
Donny menambahkan, SIG tidak berpuas diri dan tidak berhenti pada inovasi semen hijau. Sebagai bagian dari perjalanan transformasi Perusahaan, SIG menghadirkan produk precise interlock brick untuk solusi pembangunan rumah yang efektif, efisien, serta ramah gempa. Penggunaan precise interlock brick juga membuat durasi konstruksi lebih cepat, dan tampilan yang modern.
"Produk precise interlock brick telah diaplikasikan pada contoh hunian tapak ramah lingkungan tipe 36 di IKN (Ibu Kota Nusantara) yang dibangun dalam waktu 15 hari. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat, guna mengatasi backlog perumahan di Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, dalam workshop bertema "Optimalisasi Penggunaan Semen Ramah Lingkungan" pada 17 Oktober 2024, Plt. Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi, Dicki Rinaldi, menekankan pentingnya material ramah lingkungan dalam mendukung proyek infrastruktur.
Dicki juga menjelaskan bahwa semen Non-OPC menawarkan keunggulan teknis, ekonomi, dan lingkungan yang signifikan. Kementerian PUPR telah mengeluarkan regulasi untuk mendorong penggunaannya, termasuk Surat Edaran Menteri PUPR No. 07/2016 dan Instruksi Menteri PUPR No. 04/IN/M/2020.
Baca Juga: Upaya Semen Indonesia (SIG) Dukung Pemerintah Lewat Pembangunan Infrastruktur Desa
Workshop ini, yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR dan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), menghadirkan narasumber dari berbagai institusi, termasuk Guru Besar ITB, Iswandi Imran, dan Ketua ASI, Lilik Unggul Raharjo.
Iswandi menyatakan bahwa pengembangan semen Non-OPC di Indonesia sudah baik, dengan beragam tipe semen yang memenuhi kebutuhan pembangunan.
Lilik Unggul menambahkan bahwa semen Non-OPC memiliki keunggulan, seperti emisi karbon yang lebih rendah dan peminimalan penggunaan sumber daya alam.
Ia juga menginformasikan bahwa kapasitas total semen Non-OPC di Indonesia mencapai sekitar 93 juta ton, dengan pabrik-pabrik yang telah memproduksi jenis semen ini di berbagai wilayah.
Baca Juga: Dukung Keberlanjuntan, SIG, Sambu Group, dan YBDA Bangun Gedung Eco-Sistem Kelapa
Workshop ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada para konsultan perancangan mengenai keunggulan teknis semen Non-OPC dan kontribusinya terhadap keberlanjutan konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News