kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simak babak baru kelanjutan pembentukan holding BUMN panas bumi


Kamis, 22 April 2021 / 19:10 WIB
Simak babak baru kelanjutan pembentukan holding BUMN panas bumi
ILUSTRASI. Instalasi sumur geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih terus menggodok rencana pembentukan holding BUMN panas bumi. Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki F. Ibrahim mengungkapkan, saat ini telah ditunjuk konsultan untuk proses tersebut.

"Sedang dibuat kajian analisa oleh konsultan. Untuk mencari mana yang paling baik, kajian holding (akan) seperti apa," jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (22/4).

Selain fokus pada pembentukan holding, pemerintah juga tercatat tengah mempersiapkan rencana penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) bagi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Untuk itu, Riki menilai perlu ada kepastian arah pembentukan holding dan mempertimbangkan dampak paling optimal bagi pemerintah.

Dia menambahkan, langkah IPO memang juga memilki dampak yang optimal, akan tetapi dengan harga panas bumi yang belum mengikuti harga pasar maka Riki menilai IPO berpotensi berdampak pada rencana pengembangan holding ke depan.

Tak sampai di situ, Riki juga melihat, bukan tidak mungkin ada dampak bagi penugasan pengembangan panas bumi yang diemban oleh Geo Dipa di masa depan.

Selain itu, Riki menyebut, kepastian pembentukan holding BUMN panas bumi bisa terwujud di tahun ini bergantung pada langkah pihak konsultan.

Baca Juga: Rencana IPO belum jelas, Wamen BUMN: Fokus holding panas bumi adalah konsolidasi aset

Kendati demikian, upaya konsolidasi aset yang tengah dilakukan nantinya juga harus mempertimbangkan dampak lanjutannya.

Untuk Geo Dipa, sejumlah aset panas bumi merupakan jaminan dengan sejumlah pihak seperti Asian Development Bank (ADB), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan perbankan.

"Kalau (aset) berpindah, paling repot WKP juga harus berpindah. WKP harus dikembalikan dulu," jelas Riki.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Mansury mengungkapkan, saat ini proses persiapan untuk pembentukan holding BUMN panas bumi telah dilakukan. 

"Sudah berjalan sekitar sebulan proses persiapan konsolidasi," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (20/4). Setelah proses konsolidasi rampung, barulah holding perusahaan itu akan melakukan IPO. 

Asal tahu saja, dalam rencana IPO ini nantinya pemerintah bakal membentuk holding panas bumi yang terdiri dari Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energy dan anak usaha PT PLN (Persero) yang memiliki portofolio pembangkitan panas bumi.

Selanjutnya: Perluas akses pasokan minyak, Pertamina bangun fasilitas jetty

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×