Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (15/5). Emiten berkode saham PGAS ini pun akan berkomitmen terus mengembangkan infrastruktur dan memperluas utilisasi gas bumi nasional.
Dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama mengatakan, saat ini PGAS memiliki lini bisnis pipanisasi gas, Compressed Natural Gas (CNG), dan Liquified Natural Gas (LNG).
Baca Juga: Asaki berharap Dirut baru PGAS bisa wujudkan harga gas industri US$ 6 per MMBTU
Dari sisi kinerja operasional, sektor hulu PGAS menorehkan catatan lifting minyak dan gas bumi sebesar 28.293 BOEPD, sedangkan pengelolaan bisnis hilir meliputi niaga gas sebesar 990 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.046 MMSCFD, dan bisnis hilir lainnya sebesar 228 BBTUD.
Realisasi volume transmisi dipengaruhi oleh penurunan volume Pertagas dan penghentian penyaluran gas oleh PCML melalui pipa Kalimantan Jawa Gas (KJG) pada September 2019. “Sementara itu, realisasi lifting lebih rendah dari tahun 2018 karena dipengaruhi oleh berakhirnya dua blok upstream yaitu SES dan Sanga-Sanga,” ujar dia melalui keterangan tertulis, Jumat (15/5).
Selama tahun 2019, PGAS berhasil meningkatkan volume distribusi gas sebanyak 3% dari 960 BBTUD di tahun 2018 enjadi 990 BBTUD di tahun 2019. Sedangkan untuk transmisi gas, PGAS menyalurkan volume sebesar 2.046 MMSCFD.