Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Ke depan, PGAS akan memperluas utilisasi gas bumi melalui pembangunan infrastruktur pemanfaatan gas bumi seperti proyek LNG Teluk Lamong Jawa Timur, Jargas Rumah Tangga, penyediaan infrasrtuktur minyak bumi dan pipa transmisi Rokan, gasifikasi Kilang Minyak Pertamina, serta gasifikasi PLTD di 52 lokasi pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Hal ini dilaksanakan agar dapat meningkatkan pengembangan gas bumi di wilayah baru dalam rangka pemerataan akses sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Terminal LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat mengatasi defisit suplai gas di Jawa Timur sebesar 30 BBTUD dan membuka peluang penyaluran LNG Ritel sebesar 10 BBTUD, serta mendorong pengembangan bisnis LNG trading di pasar internasional.
“Progress-nya sudah mulai fase uji coba. Kemudian untuk jargas rumah tangga dengan dana APBN sudah proses konstruksi di 30 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dari target awal akan dibangun di 49 kabupaten/kota,” jelas Rachmat.
Baca Juga: Menteri BUMN tunjuk Suko Hartono sebagai Direktur Utama PGN
Ia juga mengungkapkan, kinerja operasional dan keuangan PGAS di tahun 2020 saat ini terdampak oleh wabah Corona. Pada pembangunan infrastruktur, terdapat kendala pada keterbatasan pengadaan material dan ruang gerak petugas. Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan proyek-proyek strategis tetap berjalan dengan optimal.
“Dalam 5 tahun ke depan, kami merencanakan target strategis untuk pemenuhan energi bagi 4 juta jargas rumah tangga, serta peningkatan pengelolaan niaga gas bumi mencapai 1.800 BBTUD di domestik dan 600 BBTUD dari global LNG trading,” kata Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News