Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) optimistis menghadapi tahun 2022. Perusahaan pun menargetkan pendapatan bisa mencapai angka Rp 7 triliun-Rp 8 triliun di tahun ini.
Asal tahu saja, target tersebut naik 33,59%-52,67% dibanding realisasi penjualan di tahun 2021. Di sisi lain, HRTA juga mengerek margin laba bersih (NPM) ke level 3,8%-4% di tahun ini, dari 3,7% di 2021.
Direktur Investor Relations HRTA Thendra Crisnanda menyampaikan, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, HRTA sudah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, HRTA akan melakukan ekspansi jaringan toko sendiri hingga menjadi 81 toko sampai dengan pengujung tahun 2022.
Jaringan toko sendiri ini termasuk pada ekspansi Hartadinata Abadi Store, sebagai layanan one stop shopping bagi masyarakat. Lewat toko ini, masyarakat dapat membeli produk emas batangan EmasKITA dan perhiasan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna) yang merupakan kerja sama antara Hartadinata dan PT Emas Antam Indonesia (EAI).
Kedua, HRTA juga akan mengintensifkan jaringan distribusi online melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, JD.ID, dan Tiktok Shop. "Di samping itu, HRTA juga akan mengembangkan platform e-commerce sendiri," kata Thendra saat dihubungi Kontan.co.id pada pekan lalu.
Baca Juga: Communication Cable (CCSI) Targetkan Laba Bersih Rp 46,30 Miliar pada Tahun Ini
Ketiga, HRTA akan terus melakukan pengembangan produk inovatif seperti produk emas batangan bermerek EmasKITA dan perhiasan emas bermerek Kencana. Kedua produk ini merupakan hasil kerja sama Hartadinata dan EAI.
Hartadinata dan EAI kini mempunyai kepingan EmasKITA yang lebih variatif, mulai dari 0,1 gram hingga 100 gram. Sebelumnya, EmasKITA yang merupakan emas batangan premium 99,99% hanya memiliki varian 0,1 gram dan 0,25 gram.
Sementara itu, Kencana merupakan koleksi perhiasan fine gold dengan kadar emas murni 99,99% atau 24 karat yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Koleksi Kencana terdiri dari cincin, gelang, liontin, dan kalung dengan desain elegan yang dijual di pasar domestik dan internasional.
Keempat, HRTA akan fokus pada pengembangan bisnis gadai dengan menjangkau lebih banyak provinsi di Indonesia. "Pasalnya bisnis gadai memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi," ucap Thendra.
Baca Juga: Kinerja Hartadinata Abadi (HRTA) Moncer pada Tahun 2021, Ini Penopangnya
Pada tahun 2022, HRTA juga diuntungkan dengan adanya momentum Lebaran di tengah mulai pulihnya ekonomi setelah pandemi Covid-19. Secara musiman, aktivitas jual beli perhiasan menjelang dan setelah periode Lebaran lebih tinggi dibandingkan periode lainnya.
Menurut Thendra, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu faktor pendorong naiknya jual beli perhiasan. Di samping itu, berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan dan emas batangan memang telah menjadi bagian budaya dari masyarakat Indonesia secara umum dari turun-temurun.