Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Saat ini, MBSS masih memantau perkembangan prospek bisnis di kuartal II 2021 serta periode-periode berikutnya. MBSS menyadari bahwa risiko dan tantangan bisnis masih ada, terlebih kabar soal gelombang kedua pandemi Covid-19 masih kadang terdengar di sejumlah negara.
Meski begitu, MBSS optimistis bahwa kemajuan program vaksinasi Covid-19 serta pemulihan ekonomi global, termasuk salah satunya Tiongkok, bisa berdampak positif terhadap permintaan batubara secara global dan domestik.
Terlebih, MBSS juga sudah menjumpai adanya tren pemulihan permintaan dan harga batubara sejak akhir tahun lalu. Hal ini diyakini memiliki dampak positif bagi usaha pelayaran perusahaan. Selain itu, optimisme MBSS juga datang dari target produksi batubara yang ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2021.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menaikkan target produksi batubara tahun ini.
Jika sebelumnya pemerintah hanya menargetkan produksi batubara di 2021 sebesar 550 juta ton, kini naik jadi 625 juta ton. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri ESDM No.255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri Tahun 2021.
Bersamaan dengan perkembangan-perkembangan di atas, MBSS berkeyakinan mampu meningkatkan kinerja. MBSS juga telah menyiapkan berbagai strategi mulai dari strategi optimalisasi dan efisiensi hingga strategi digitalisasi untuk menangkap peluang yang ada.
Selain itu, MBSS juga terus menjajaki kesempatan-kesempatan untuk memperoleh kontrak baru dengan aktif mengambil kesempatan di pasar spot demi mengejar perolehan kontrak anyar. Sayangnya, MBSS tidak merinci berapa target kinerja top line dan bottom line yang perusahaan bidik pada tahun ini.
Selanjutnya: Harga batubara bergairah, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) optimis kinerja membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News