Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) cetak lonjakan pendapatan hingga kuartal III-2022. Di mana, pendapatan Indosat melonjak 49,8% menjadi Rp 34,53 triliun hingga kuartal III 2022.
Asal tahu saja, pada periode sama tahun 2021, sebelum merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia, pendapatan ISAT tercatat sebesar Rp 23,05 triliun.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, EBITDA ISAT pada Januari-September 2022 naik 35,6% menjadi Rp 14,09 triliun dengan EBITDA margin 40,8%. Berdasarkan Investor Memo ISAT, hal ini merupakan imbas dari penggabungan usaha serta pencapaian operasional yang baik.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ISAT per kuartal III-2022 adalah sebesar Rp 3,69 triliun. Jumlah ini merosot 36,4% yoy dari Rp 5,8 triliun pada periode sama tahun 2021.
Masih merujuk Investor Memo ISAT, penurunan laba bersih ini utamanya disebabkan oleh peningkatan beban operasional, peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan, yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Tawarkan Obligasi Rp 1,75 Triliun, Imbal Hasil Seri B Lumayan Atraktif
Kemudian, secara operasional, pelanggan perusahaan setelah penggabungan usaha meningkat 58,3% menjadi 98,6 juta pelanggan pada Januari-September 2022. Peningkatan pelanggan ini sedikit berdampak pada penurunan average revenue per user (ARPU) menjadi Rp 33.800 dari sebelumnya sebesar Rp 34.200.
Meskipun begitu, perluasan basis pelanggan menghasilkan peningkatan trafik data yang kuat sebesar 94,4% yoy pada Januari-September 2022.
Selain itu, cakupan jaringan perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah base transceiver station (BTS) 4G yang mencapai 57 ribu sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, kenaikan pelanggan dan trafik tersebut didorong oleh kedua merek konsumen, IM3 dan Tri, yang terus melengkapi dan mendapatkan daya tarik dalam segmen targetnya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT) Pasca Merger dari Maybank Sekuritas
“Peningkatan 2,4 juta pelanggan seluler IOH pada kuartal ketiga 2022 mencerminkan kepercayaan publik terhadap merek kami dan memotivasi kami untuk terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," kata Vikram dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/10).
Pascapenggabungan, IOH terus melakukan integrasi jaringan dengan teknologi MOCN (Multi Operator Core Network) dengan dukungan para mitra strategisnya. Saat ini, integrasi jaringan IOH telah mencapai lebih dari 50% dari total target sekitar 43 ribu sites yang sebagian besar akan selesai di akhir tahun 2022.
Setelah proses integrasi selesai, pelanggan IOH akan merasakan jangkauan jaringan yang lebih luas, layanan di dalam ruangan yang lebih baik, serta pengalaman internet yang lebih cepat. Fokus utama perusahaan di tahun 2022 adalah integrasi demi memaksimalkan sinergi dalam hal biaya dan capex, beriringan dengan mendapatkan berbagai peluang dalam pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News