kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak kiprah para taipan di startup lokal


Jumat, 13 Februari 2015 / 19:49 WIB
Simak kiprah para taipan di startup lokal
ILUSTRASI. Denzel Washington dalam film The Equalizer, salah satu film trilogi bergenre action yang wajib ditonton penggemar film berseri.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Niat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjaring US$ 1 miliar dari dompet taipan lokal untuk mengembangkan bsnis perusahaan perintis (startup) sektor digital mendapat sambutan hangat. Apalagi dalam beberapa tahun kebelakang, sepak terjang bisnis taipan lokal memang diwarnai investasi bisnis digital.

Tengok saja kiprah bisnis taipan Eka Tjipta Widjaja lewat Sinarmas Grup. Managing Director Sinarmas Gandhi Sulistiyanto bilang, tren teknologi telah merubah bisnis offline menjadi online. "Hal ini terjadi secara global. Meski perlu modal besar dan nafas yang panjang, suka tidak suka, mau tidak mau kami harus ke sana," katanya kepada KONTAN, Jumat (13/2).

Gandhi mengaku senang ketika Menkominfo Rudiantara sowan dan duduk bersama untuk membicarakan rencana pendanaan bagi startup lokal. "Hanya saja belum sampai berbicara hal teknis. Baru sebatas ide," katanya.

Gandhi bilang, pihaknya sangat menyetujui ide ini. Hal ini lebih baik ketimbang investor asing yang meraih berkah dari bisnis startup yang mulai menggeliat. Namun, lantaran belum jelas teknis dan skemanya, dia belum bisa bicara berapa banyak investasi yang akan dikucurkan Grup Sinarmas.
"Yang jelas kami siap ikut serta dan mendukung program pemerintah ini," tegasnya.

Menurutnya, hal terpenting adalah teknis yang tidak terlalu rumit juga transparansi siapa pengelola dana itu. Selain itu, perlu juga untuk pemerintah berkomitmen memenuhi akses infrastruktur broadband hingga ke seluruh wilayah nusantara.

"Ide ini sangat bagus, artinya ada komitmen pemerintah untuk meningkatkan ekosistem digital mulai dari akses hingga pendanaan dari lokal," terangnya.

Asal tahu saja, Sinarmas memiliki startup e-commerce bernama Excite point yang didirikan pada 2013 patungan dengan perusahaan Jepang. Tahun lalu Sinarmas juga berinvestasi di start up asal Singapura, MyRepublic Limited sebanyak SGD 19,625 juta sehingga kepemilikannya disini menjadi 21,5%. Sinarmas juga memiliki Sinarmas Digital Ventures (SMDV) yang telah berinvestasi dua kali untuk start up lokal.

Sementara itu, grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) menyuntik modal ke e-commerce bukalapak.com baru-baru ini. Sebelumnya, pada tahun lalu, EMTEK juga membenamkan investasi pada situs jual beli properti Rumah.com.

Menurut CEO Bukalapak.com Achmad Zaky, pertumbuhan penjualan bukalapak.com per bulan lebih dari 20% dengan total merchants sebesar 163.000 merchants. "Pada 2014 total transaksi di Bukalapak mencapai Rp 1 triliun dengan rata-rata pengunjung 10 juta per bulan," katanya.

Tak mau ketinggalan, taipan klan Riady pun membangun perusahaan Ventures Capital (VC) alias penyuntik modal para start up, Lippo Digital Ventures. Menurut sumber KONTAN, perusahaan ini basisnya ada di Singapura. Tercatat, Lippo Digital Ventures berinvestasi sebesar US$ 2 juta bersama tiga VC lain di Giftcard.co.id. Investasi seri A ini dilakukan bersama RMK Ventures, SMDV juga Sovereign Capital pada 15 Januari 2015.

Adapun, Grup Djarum yang mengawali tren ini masih serius menggarap dua start up lokal, yakni blibli.com dan kaskus. Berdasar catatan KONTAN, Kaskus akan mengembangkan diri menjadi e-commerce dengan sistem pembayaran sendiri bernama Kaspay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×