Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
Rugi bersih GOTO melesat menjadi Rp 22,76 triliun pada 2019. Setahun kemudian, GOTO berhasil memangkas kerugian bersihnya menjadi Rp 14,20 triliun di akhir tahun 2020.
Merujuk laporan keuangan per Juli 2021, GOTO berhasil membukukan pendapatan bruto sebesar Rp 6,89 triliun. Meningkat 40,89% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Dalam laporan tersebut, pendapatan GOTO mayoritas berasal dari imbalan jasa senilai Rp 5,03 triliun atau berkontribusi sebanyak 73% terhadap total pendapatan bruto.
Pendapatan GOTO lainnya bersumber dari jasa pengiriman sebesar Rp 892,60 miliar, imbalan iklan Rp 378,52 miliar, imbalan transaksi dan pembayaran sebanyak Rp 336,62 miliar, penjualan barang dagangan sebesar Rp 35,67 miliar, serta lain-lain yang mencapai Rp 221,01 miliar.
Baca Juga: Masih Tertekan, Simak Rekomendasi Saham Sektor Teknologi
Pendapatan bruto yang diraih GOTO kemudian dikurangi dengan promosi kepada pelanggan, yang pada periode Juli 2021 tercatat sebesar Rp 4,38 triliun. Alhasil, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp 2,51 triliun per Juli 2021, naik 54,93% dari realisasi Juli 2020 sebesar Rp 1,62 triliun.
Dari pendapatan bersih yang diraih GOTO tersebut, sebanyak 96% atau Rp 2,41 triliun berasal dari pihak ketiga. Sedangkan sisanya sebesar Rp 98,45 miliar didapat dari pihak berelasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News