Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan plastik, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) optimistis menghadapi tahun 2022. Buktinya, perusahaan mengejar target penjualan sebesar Rp 3 triliun di tahun depan,
Asal tahu saja, proyeksi tersebut lebih tinggi dari penjualan yang dibidik perusahaan di tahun 2021 yang hanya Rp 2,6 triliun.
Direktur Argha Karya Prima Industry Jimmy Tjahjanto menyatakan, pihaknya berharap kinerja di tahun depan dapat terus bertumbuh, yang sejalan dengan beroperasinya line produksi baru pada penghujung tahun 2021 ini.
Asal tahun saja, AKPI menggarap proyek penambahan kapasitas sebanyak 24.000 ton pada lini bisnis Biaxially Oriented Polyproplene (BOPP). Dengan begitu, setelah penambahan, AKPI akan memiliki kapasitas sebesar 126.000 ton.
AKPI menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta untuk menggarap mesin produksi baru tersebut. "Capex untuk mesin produksi baru sudah terealisasi seluruhnya dan sudah beroperasi di penghujung tahun 2021," kata Jimmy, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/12).
Baca Juga: Argha Karya Prima Industry (AKPI) Bidik Penjualan Rp 2,6 Triliun Hingga Tutup Tahun
Untuk mencapai target bisnis di tahun 2022, AKPI telah menyusun sejumlah strategi bisnis. Pertama, terus meningkatkan pangsa pasar mereka, baik di pasar domestik maupun ekspor.
Tak hanya itu, perusahaan juga disebut Jimmy akan meningkatkan penjualan produk-produk premium, sehingga bisa memberikan margin yang lebih baik lagi ke depannya. "Belum ada agenda ekspansi di tahun depan karena ekspansi terakhir baru beroperasi di penghujung tahun 2021," sambung Jimmy.
Di tahun 2022, AKPI menganggarkan alokasi capex sekitar Rp 60 miliar. Dana capex yang berasal dari internal cash flow perusahaan ini, rencananya akan digunakan sebagai capex reguler, berupa pemeliharaan dan juga upgrading mesin produksi eksisting.
Sebagai informasi, hingga kuartal III-2021, Argha Karya Prima membukukan penjualan senilai Rp 1,97 triliun. Meningkat 19% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,66 triliun.
Penjualan AKPI di tahun ini, masih ditopang oleh penjualan domestik yang mencapai Rp 1,15 triliun. Kemudian disusul penjualan ekspor dengan nilai Rp 823,95 miliar. Keduanya berhasil mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,54% dan 43,33% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Hingga September 2021, AKPI terpantau menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 134,78 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 21,63 miliar pada September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News